Studi: Antibodi Covid-19 Terdeteksi Pada ASI Busui yang Divaksinasi

July 18, 2021 | Aqiyu

ASI

ASI merupakan asupan untuk bayi 0-24 bulan yang baik. Seperti diketahui, ASI memiliki manfaat yang luar biasa bagi tumbuh kembang si kecil. Bahkan sebuah studi yang dilakukan para ahli di Providence Portland Medical Center di Oregon, Amerika Serikat mengatakan bahwa ASI mengandung antibodi virus corona pada ibu menyusui yang telah menerima vaksin.

Pada penelitian tersebut melibatkan ibu menyusui yang belum pernah terinfeksi Covid-19 dan divaksinasi Pfizer atau Moderna pada Desember 2020- Januari 2021. Hasilnya, antibody IgG dan IgA meningkat pada penyuntikan dosis pertama dan kedua.

Para peneliti tersebut mengambil sampel ASi sebelum ibu menyusui menerima vaksin. Kondisi ASI sebelum vaksinasi tidak memiliki tingkat antibodi yang signifikan terhadap virus. Lalu, setelah ibu menyusui menerima vaksin antibodi IgG dan IgA mengalami lonjakan tinggi. meski antibodi ASI menurun dalam beberapa minggu sebelum dosis kedua, namun antibodi meningkat dan tetap tinggi setelah vaksin dosis kedua.

Dari kedua antibodi tersebut, antibodi IgG yang paling mendominasi. Kadar antibodi di ASI optimal terutama pada 2-6 minggu setelah vaksinasi. Itu artinya, ibu menyusui yang sudah vaksin berpotensi memberikan kekebalan kepada bayi. Sehingga manfaat vaksinasi dalam meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh tidak hanya dirasakan oleh sang ibu.

YesDok Ads

Namun terdapat perbedaan tingkat antibodi pada ibu menyusui yang sebelumnya terinfeksi dan menerima vaksinasi. Pada kelompok ibu menyusui yang sebelumnya terpapar Covid-19 menunjukkan antibodi IgA yang signifikan. Antibodi IgA ini terdapat pada selaput lendir yang terinfeksi seperti saluran pernapasan. Sedangkan antibodi IgG lebih umum ditularkan melalui darah dan memberikan kekebalan sistemik.

Terdeteksinya antibody Covid-19 pada ASI inni merupakan kabar baik. Pasalnya, hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang tersedia untuk melindungi bayi.  Kontribusi antibodi dalam ASI untuk melindungi bayi akan diperiksa dalam penelitian selanjutnya.

(Foto: CDC)

YesDok Ads