Studi: Anak yang Lahir di Musim Kemarau Rentan Alergi Makanan

September 21, 2020 | Iman

Anak sedang makan

Kasus alergi makanan telah menjadi masalah kesehatan yang cukup umum di seluruh dunia. Sekitar 2,5 persen dari populasi di seluruh dunia alergi terhadap beberapa makanan. Sebagian besar kasus alergi makanan didiagnosis pada masa kanak-kanak itu sendiri.

Alergi makanan adalah sesuatu yang umumnya kurang populer dibicarakan karena tampaknya sederhana bahwa Anda harus menghindari konsumsi makanan tertentu. Tapi itu sebenarnya mengancam jiwa dan sesuatu yang bisa dipicu bahkan oleh jejak makanan pemicunya. Semua orang dapat didiagnosis dengan kondisi kesehatan ini, bahkan mereka yang tidak memiliki riwayat alergi dalam keluarga.

Namun, menurut studi baru-baru ini, anak-anak yang lahir terutama di musim gugur lebih rentan mengembangkan alergi makanan dibandingkan dengan anak-anak lain. National Jewish Health (NJH) melakukan penelitian di mana mereka mengetahui bahwa alergi makanan lebih umum terjadi pada anak-anak yang lahir pada musim gugur atau musim gugur dibandingkan dengan yang lain.

Mereka mengamati bahwa tanda-tanda alergi mulai muncul secara perlahan. Gejala pertama biasanya ditandai kulit kering dan pecah-pecah diikuti dengan reaksi berantai lain dari penyakit alergi yang dikenal sebagai atopic march.


Dalam studi yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice juga mencatat beberapa anak yang mengalami gejala ini diawali lahir pada musim gugur. Sekarang tim peneliti mencoba mencari tahu mengapa keterkaitan ini terjadi. Meskipun mereka sangat percaya bahwa itu bisa disebabkan oleh bakteri yang ada di kulit dan mencoba mengetahui lebih banyak tentang bagaimana pengaruhnya terhadap pelindung kulit.

YesDok Ads

Alergi ini diyakini terkait dengan kolonisasi bakteri berbahaya yang disebut Staphylococcus aureus. Bakteri ini merusak pelindung kulit, membuatnya kering, gatal dan nyeri. Mereka juga memungkinkan bakteri dan patogen yang berbeda menembus kulit dan masuk ke dalam tubuh.

Ketika patogen asing ini diserap melalui kulit alih-alih dicerna, tubuh mengenalinya sebagai ancaman dan memproduksi antibodi untuk melawannya. Jadi, saat anak makan makanan tertentu, antibodi mengenali makanan tersebut dan memicu reaksi alergi.

 Ini bukan pertama kalinya penelitian semacam itu terungkap, yang mengaitkan alergi dengan musim tertentu. Sebelumnya pada tahun 2012, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Allergy and Clinical Immunology juga melaporkan bahwa musim kelahiran bayi bisa menjadi penyebab alergi makanan.

Dalam studi lain lebih jauh yang diterbitkan pada tahun 2011 di Annals of Allergy, Asthma, & Immunology juga terungkap bahwa bayi yang lahir di musim gugur dan musim dingin lebih rentan mengalami alergi makanan.

(Foto: verywellhealth)

YesDok Ads