Sleep Apnea Obstruktif Tingkatkan Risiko Kematian Mendadak Hingga Dua Kali Lipat

August 19, 2021 | Helmi

ilustrasi

Sleep apnea obstruktif telah menjadi masalah kesehatan yang umum secara global. Literatur terbaru memperkirakan bahwa lebih dari 1 miliar orang mengalami gangguan tidur kronis ini.

Sebuah studi oleh Penn State College of Medicine di Hershey, yang muncul di BMJ Open Respiratory Research, menemukan bahwa mereka yang menerima diagnosis sleep apnea obstruktif memiliki risiko kematian mendadak yang jauh lebih besar daripada mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Selama sleep apnea obstruktif terjadi, ada pengurangan atau penyumbatan total aliran udara selama tidur. Gangguan tidur ini terlihat dari berbagai cara, termasuk kantuk berlebihan di siang hari, kelelahan, dengkuran berat, dan tidur yang tidak menyegarkan.

Sementara gejala-gejala ini berpotensi mempengaruhi kualitas hidup seseorang, mereka juga dapat memiliki konsekuensi yang lebih serius.

Para peneliti di Penn State melakukan tinjauan sistematis terhadap literatur dan mengidentifikasi 22 studi yang berfokus pada apnea tidur obstruktif, kematian jantung, dan kematian mendadak.

Studi ini juga mengidentifikasi bahwa apnea tidur obstruktif mengakibatkan risiko kematian kardiovaskular hampir dua kali lipat yang meningkat seiring bertambahnya usia.

Menurut Dr. John S. Oh, asisten profesor di Departemen Bedah di Penn State Health Milton S. Hershey Medical Center dan salah satu penulis penelitian, banyak pasien tidak menyadari keseriusan diagnosis apnea.

Menurut John, sleep apnea obstruktif adalah kondisi yang bisa saja menjadi sangat fatal untuk penderitanya.

YesDok Ads