Simak, 9 Faktor Risiko Serangan Jantung

February 18, 2020 | Claudia

Serangan jantung

Pagi ini, Selasa, 18 Februari 2020, kita semua dikejutkan dengan kabar duka dari aktor ternama di Indonesia, Ashraf Sinclair, yang berpulang akibat serangan jantung. Kabar ini jelas mengagetkan, mengingat usia Ashraf yang masih menginjak 40 tahun. Penyakit serangan jantung yang selama ini dikenal sebagai “penyakit orang tua” ternyata mulai menghantui usia yang lebih muda, mengapa?

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang bekerja 24 jam penuh tanpa istirahat. Setiap detiknya, jantung kita terus bekerja dengan memompa darah ke seluruh tubuh, memastikan kita tetap hidup dengan baik. Mengingat pentingnya fungsi jantung dalam tubuh kita, maka menjadi satu hal wajib bagi kita untuk menjaga kesehatan jantung.

Ada banyak masalah yang dapat terjadi pada organ jantung Anda, dan salah satu yang paling menakutkan adalah serangan jantung. Ada banyak faktor risiko yang membuat seseorang dapat mengalami serangan jantung, dan jika Anda tak ingin mengalaminya, maka Anda harus benar-benar paham dan mengetahui apa saja faktor risiko tersebut sehingga bisa mencegahnya.

Satu-satunya yang bisa Anda lakukan untuk dapat menghindari serangan jantung adalah dengan mengubah gaya hidup yang buruk, dan mengatur kebiasaan makan Anda. Mulailah rutin berolahraga, konsumsi makanan yang sehat, dan istirahat yang cukup, agar Anda dapat terhindar dari serangan jantung yang tidak diinginkan.

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung:

Faktor risiko 1

Faktor genetik menjadi salah satu faktor risiko utama dari serangan jantung. Jika keluarga Anda memiliki riwayat serangan jantung, maka peluang Anda untuk mengalaminya juga tinggi. Namun, Anda tidak perlu terlalu panik. Jika Anda mulai menjalankan gaya hidup yang lebih sehat, Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung ini.

Faktor risiko 2

Apakah Anda menderita diabetes? Diabetes tipe-2 merupakan salah satu kondisi yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Diabetes dapat menyempitkan arteri, dan mengganggu fungsi jantung Anda.

Faktor risiko 3

Bagaimana dengan kolesterol? Jika Anda memiliki kadar kolesterol yang tinggi, maka risiko Anda untuk mengalami serangan jantung juga tinggi. Ini karena kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak atau plak pada dinding pembuluh darah di jantung. Ini membuat aliran darah ke jantung berkurang, sehingga menyebabkan masalah pada jantung.

Faktor risiko 4

Pria memiliki risiko serangan jantung yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Tapi, ini bukan berarti bahwa wanita benar-benar aman dari serangan jantung. Selalu terapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat, agar Anda terhindar dari kemungkinan serangan jantung.

Faktor risiko 5

Usia juga menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Seseorang yang berada di atas usia 65 tahun, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung.

Faktor risiko 6

Tekanan darah tinggi juga dapat menjadi ancaman untuk jantung Anda. Dan ini berarti, hipertensi dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Selain serangan jantung, hipertensi juga menjadi faktor risiko utama dari stroke dan gagal ginjal. Perhatikan asupan makanan Anda untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

Faktor risiko 7

Perut yang rata memang lebih indah dilihat, tapi ada alasan lain mengapa Anda tak boleh membiarkan lemak terus mendiami dan menumpuk di perut Anda. Sebuah penelitian menyatakan bahwa lemak perut dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Faktor risiko 8

Perokok aktif memiliki risiko 2-3 kali lipat untuk mengalami serangan jantung, jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak merokok. Merokok adalah salah satu masalah utama yang dapat merusak arteri, dan juga menyebabkan masalah kolesterol.

Faktor risiko 9

Tahukah Anda, bahwa terlalu lama duduk juga bisa meningkatkan faktor risiko serangan jantung? Bagi Anda harus bekerja selama berjam-jam dengan hanya duduk di depan layar komputer, cobalah untuk berjalan-jalan keliling ruangan sesekali. Anda juga bisa melakukan peregangan yang bisa membantu tubuh tetap aktif, sehingga Anda dapat mengurangi risiko serangan jantung.

(Foto: hackensackmeridianhealth.org)

YesDok Ads