Sering Konsumsi Makanan Ultra Olahan Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental

September 08, 2022 | Helmi

makanan ultra olahan

Peneliti Schmidt College of Medicine di Florida Atlantic University menemukan bahwa makan makanan ultra proses dalam jumlah besar dikaitkan dengan gejala kesehatan mental yang lebih buruk, termasuk lebih banyak depresi, dan kecemasan.

Academy of Nutrition and Dietetics mendefinisikan makanan olahan sebagai “makanan yang telah dimasak, dikalengkan, dibekukan, dikemas atau diubah komposisi nutrisinya dengan memperkuat, mengawetkan, atau menyiapkan dengan cara yang berbeda.”

Makanan olahan tidak otomatis tidak sehat. Tetapi itu tergantung pada tingkat pemrosesan yang dilakukan.

Penulis penelitian mencatat bahwa pemrosesan makanan ultra proses banyak menghabiskan nutrisi seperti protein, serat, vitamin, mineral, dan fitokimia, sekaligus meningkatkan kalori, gula, lemak jenuh, dan garam dalam makanan tersebut.

Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara diet rendah nutrisi, diet tinggi gula dan depresi, sehingga para peneliti ingin mempelajari apakah makan makanan ultra proses dalam jumlah besar dapat dikaitkan dengan lebih banyak gejala masalah mental.

Untuk memeriksa masalah ini, Dr. Eric Hecht dan timnya menggunakan sampel yang mewakili populasi Amerika Serikat secara nasional. Sebanyak 10.359 orang berusia 18 tahun ke atas dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS dimasukkan dalam penelitian.

YesDok Ads

Makanan dan minuman yang mereka konsumsi dikategorikan sebagai: tidak diproses atau diproses minimal, bahan kuliner olahan, makanan olahan, atau makanan ultra proses. Setiap jenis makanan dilaporkan sebagai persentase kalori harian.

Para peneliti melihat pengukuran depresi serta hari-hari yang tidak sehat secara mental dan hari-hari cemas untuk melihat apakah mereka yang makan lebih banyak makanan olahan lebih mungkin melaporkan gejala-gejala ini setiap bulan.

“Kami menemukan bahwa individu yang mengonsumsi makanan ultra proses dalam jumlah yang lebih tinggi juga melaporkan lebih banyak gejala kesehatan mental yang tidak diinginkan seperti kecemasan dan gejala yang terkait dengan depresi ringan,” kata Hecht.

“Data kami berkontribusi pada pengetahuan yang lebih besar yang menunjukkan bahwa diet dan kesehatan mental terhubung,” tambahnya.

Makanan ultra proses juga memiliki berbagai bahan kimia di dalamnya, seperti pengemulsi, yang mungkin memiliki efek buruk pada mikrobioma usus, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

Hecht percaya harus ada upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana makanan ultra proses mempengaruhi kesehatan mereka, baik secara fisik maupun mental. Selain itu, harus ada informasi yang diberikan mengenai bagaimana makanan ini mempengaruhi berbagai kondisi kesehatan.

YesDok Ads