Risiko Meningkatnya Kolesterol Dipengaruhi Oleh Stres

March 30, 2022 | Aqiyu

stres

Rasanya setiap orang pernah mengalami stres dalam hidupnya. Entah dalam tingkat yang rendah ataupun berat. Seperti diketahui stres sangat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah meningkatkan risiko naiknya kadar kolesterol dalam tubuh.

Ketika Anda mengalami stres, tubuh akan secara otomatis mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol. Kedua hormon ini dapat memacu detak jantung dan tekanan darah. Bahkan menurut sebuah penelitian hormon adrenalin dan kortisol juga berhubungan erat dengan pemicu naiknya kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. 

Hormon kortisol juga bisa membuat nafsu makan dan rasa lapar seseorang bertambah. Itu kenapa jangan heran banyak orang yang dilanda stres dan melampiaskannya pada makanan meski tidak dalam kondisi lapar. Kebayang kan jika pelampiasan stres pada makanan ini jatuh pada makanan tidak sehat seperti makanan berkalori tinggi atau junk food. Masalah kesehatan yang akan terjadi semakin bertambah parah.

Tubuh sendiri sebenarnya membutuhkan lemak. Lemak bisa memberikan sejumlah manfaat yang baik pada tubuh. Seperti lemak tak jenuh, asam lemak tidak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah, menurunkan peradangan serta membantu menstabilkan ritme jantung.

YesDok Ads

Dengan kata lain, pengelolaan stres yang baik dapat menurunkan risiko berbagai penyakit serius. Anda dapat mengendalikan stres dengan cara sederhana seperti mengalihkannya pada aktivitas atau menjalankan hobi. Hal ini akan membuat Anda merasa lebih rileks dan senang. Rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga juga ampuh dalam mengelola stres.The American Heart Association merekomendasikan berjalan selama sekitar 30 menit sehari. Atau jika Anda tidak memiliki waktu untuk berolahraga, dapat menyiasatinya dengan membersihkan rumah yang dirasa sama dengan berolahraga.

Jangan lupa juga untuk selalu menjaga pola makan dan memilih menu makanan sehat. Anda wajib mengurangi lemak jenuh dan trans seperti daging merah dan olahan. Perbanyaklah mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi protein, biji-bijian, karbohidrat sederhana. Hindari pula cara diet yang salah karena kekurangan asupan kalori juga dapat meningkatkan hormon kortisol.

(Foto: women around town)

YesDok Ads