Sexuality
Adult
+1

Resesi Seks, yang Perlu Anda Ketahui

December 29, 2022 | Kaifia

Resesi Seks

Pernahkah Anda mendengar istilah "resesi seks"?

Istilah ini merujuk pada penurunan hasrat individu atau pasangan untuk melakukan hubungan seksual dan melanjutkan ke jenjang pernikahan hingga mempunyai anak.

Dikutip oleh parentmap.com, tren ini paling menonjol di kalangan remaja dan dewasa muda. Menurut National Youth Risk, pada tahun 1991, 54% remaja dilaporkan melakukan setidaknya sekali berhubungan intim. Lalu, pada tahun 2015, jumlah tersebut menurun menjadi 41%. 

Namun hal ini tidak hanya berpotensi pada anak muda saja. Sebuah penelitian Jean Twenge, seorang psikolog di San Diego State University, telah menunjukkan bahwa rata-rata orang dewasa Amerika melaporkan lakukan aktivitas seksual sembilan kali lebih sedikit per tahunnya sejak 1990-an, dari sekitar 61 kali per tahun menjadi 52 kali per tahun pada awal 2010-an. 

Mengapa hal ini terjadi?

Penyebab resesi seks berbeda-beda bagi setiap individu atau pasangan. Selain preferensi masing-masing individu, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab kenaikan pesatnya anak muda memutuskan untuk memilih resesi seks yang dikutip dari laman the Atlantic

YesDok Ads

Menemukan kesenangan di berbagai cara yang berbeda

Dari tahun 1992-1994, sejumlah pria di Amerika Serikat melaporkan masturbasi dalam minggu tertentu meningkat dua kali lipat, menjadi 54% serta pada kasus wanita, meningkat dari tiga kali menjadi 26%. 

Melonjaknya pengguna internet di zaman ini juga memberikan akses yang cukup bebas terhadap pornografi.

Jarang berkomitmen dalam hubungan jangka panjang

Kaum muda cenderung lakukan hubungan intim ketika mereka berada dalam hubungan long-term, menurut seorang sosiolog Lisa Wade. Anak muda terdorong untuk berfokus pada diri sendiri dan menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Hal ini menyisakan sedikit waktu untuk percintaan atau romansa.

Aktivitas seksual bisa menyakitkan

Menurut sebuah studi tahun 2012 oleh Debby Herbenick, seorang peneliti seks di University of Indiana, 30% wanita alami rasa sakit saat terakhir kali melakukan hubungan seks vaginal, dan 72% diantaranya lakukan hubungan seks anal, menurut sebuah studi tahun 2012 oleh Debby Herbenick, seorang peneliti seks.

Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

YesDok Ads