Rambut Rontok hingga Pitak atau Botak, Waspada Alopecia Areata

August 25, 2022 | Claudia

Alopecia

Alopecia areata adalah masalah kerontokan rambut yang bahkan bisa menyebabkan terjadinya kebotakan yang terjadi akibat penyakit autoimun. Saat seseorang mengalami alopecia areata, sistem imun yang dimiliki oleh tubuhnya justru menyerang dan merusak akar rambut, sehingga menyebabkan kerontokan dan kebotakan.

Saat terjadi alopecia areata, folikel rambut di beberapa bagian kulit kepala akan mengecil, sehingga berhenti memproduksi rambut. Inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya kerontokan pada rambut yang memicu kebotakan di beberapa tempat, atau sering juga disebut pitak.

Akan tetapi, alopecia areata juga bisa menyebabkan kebotakan di seluruh area kulit kepala, yang disebut dengan alopecia areata totalis.

Baik pria maupun wanita bisa mengalami alopecia areata. Meski lebih sering terjadi pada rambut di kulit kepala, namun alopecia areata juga bisa terjadi di bagian tubuh yang berambut lainnya, dan kondisi ini lebih dikenal dengan nama alopecia areata universalis.

Umumnya, alopecia areata disebabkan oleh sistem imun yang menyerang folikel rambut, sehingga menghentikan produksi rambut dan rambut yang sudah ada mulai rontok dan menjadi botak.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sistem imun menyerang dan merusak folikel rambut. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami alopecia areata, yakni:

YesDok Ads

  • Faktor genetik, di mana ada anggota keluarga dekat yang juga menderita alopecia areata atau penyakit autoimun lainnya.
  • Mengalami gangguan kromosom, seperti down syndrome.
  • Memiliki riwayat asma, dermatitis atopik, lupus, penyakit tiroid, vitiligo, atau mengalami kondisi kekurangan vitamin D.

Selain faktor risiko di atas, ada juga beberapa hal lain yang diduga menjadi pemicu dari kondisi alopecia areata, seperti perubahan hormon, stres fisik maupun mental, infeksi virus, hingga trauma.

Anak-anak, remaja, dan dewasa muda lebih rentan mengalami alopecia areata. Patut untuk diingat bahwa kondisi ini tidak hanya terjadi pada rambut di kepala, namun juga pada alis, bulu mata, ketiak, bulu hidung, kumis, janggut, hingga rambut kemaluan.

Ciri utama dari alopecia areata yakni kerontokan dan kebotakan yang terjadi tanpa disertai rasa sakit. Kondisi ini juga bisa bersifat kambuhan, artinya tidak selalu terjadi terus-menerus, namun bisa terjadi secara berulang.

Beberapa kasus menunjukkan rambut rontok akibat alopecia areata bisa tumbuh kembali, akan tetapi, sebagian penderita juga mengalami kebotakan permanen, di mana rambut tidak tumbuh kembali.

Selain rambut, kuku penderita alopecia areata juga bisa terpengaruh. Kuku bisa mengalami perubahan, seperti tampak kemerahan, berlekuk, atau menjadi kasar dan tipis, sehingga mudah terbelah.

(Foto: healthline.com)

YesDok Ads