Sexuality
Adult
+1

Posisi Seks Berdiri Cegah Kehamilan, Mitos atau Fakta?

August 23, 2021 | Aqiyu

posisi seks berdiri

Hubungan seksual adalah salah satu bumbu untuk menjaga keharmonisan dalam mempererat ikatan dengan pasangan. Aktivitas seksual akan lebih menyenangkan jika Anda dan pasangan mencoba beberapa posisi seks. Salah satunya adalah posisi seks berdiri yang kabarnya dapat mencegah kehamilan. Lalu, benarkah demikian atau hanya mitos?

Di Indonesia sendiri hal seputar seks menjadi topik menarik namun masih tabu untuk dibahas. Sehingga edukasi mengenai seksual sangat minim dan membuat banyak mitos menyebar dengan mudah. Seperti halnya tentang posisi berdiri saat melakukan hubungan seksual yang dianggap dapat mencegah kehamilan. Sayangnya, hal tersebut hanyalah mitos belaka.

Faktanya, sperma dapat berenang naik ke dalam rahim dengan posisi seks apapun. Sperma mampu berenang melawan gravitasi karena pergerakannya yang cepat. Pada saat posisi berdiri sekalipun, sperma dapat berenang ke segala arah dan bergerak menuju sel telur. Perlu diingat, selama terjadi proses penetrasi maka tetap memiliki kemungkinan untuk hamil. Sperma mampu mencapai leher rahim dalam waktu sekitar 15 menit.

YesDok Ads

Dilansir dari Very Well Health, konselor kehamilan yang juga Licensed Mental Health (LMH), Dwan Stacey, PhD, LMHC, menjelaskan bahwa berdiri setelah berhubungan seksual dapat mencegah kehamilan adalah mitos dan posisi seks tidak dapat mencegah kehamilan. Meski dengan berdiri, gravitasi dapat membantu menarik sebagian sperma dari sel telur dan menyebabkan ejakulasi lebih mudah keluar namun hal tersebut tidak dapat sepenuhnya mencegah kehamilan. Begitu juga mencegah kehamilan dengan membilas vagina usai bercinta, douching, hingga melompat-lompat yang belum pasti berhasil.

Kehamilan dapat dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti KB dan kondom. Penggunaan kondom juga mampu mencegah kemungkinan terkena infeksi menular seksual. Guttmacher Institute melaporkan kehamilan tidak diinginkan pada dua pertiga wanita menggunakan kontrasepsi secara konsisten dan benar sekitar 5%. Sementara kehamilan tidak diinginkan pada wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi sebesar 43%.

(Foto: times of india)

YesDok Ads