Pneumonia Pada Anak bisa Dicegah dan Diobati

November 17, 2020 | Helmi

pneumonia

Menurut Kementerian Kesehatan, pneumonia merupakan penyebab kematian pertama pada bayi dan balita di Indonesia. Untuk itu, peringatan ini menjadi momentum untuk mengingatkan kembali upaya pencegahan dan pencegahan pneumonia pada anak.

Penyakit pneumonia adalah radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur yang dimana-mana menyebabkan demam, masuk angin, batuk, sesak nafas dan bila imunitas bayi dan balita rendah, fungsi paru terganggu sedangkan tingkat imunitas bayi dan balita rendah, fungsi paru terganggu sedangkan tingkat imunitas bayi dan balita rendah.

Balita rendah akibat asap rokok, asap / debu di dalam rumah merusak saluran pernafasan, pemberian ASI sedikit / hanya sebentar, gizi buruk, imunisasi tidak lengkap, BBLR, penyakit kronis dan lain-lain.

Diketahui bahwa hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 juga menunjukkan bahwa angka prevalensi pneumonia pada balita tergolong tinggi yaitu 4,5 per 100 balita.

YesDok Ads

Artinya, 4 5 dari 100 balita menderita pneumonia. Sedangkan berdasarkan laporan WHO 2017, 15% kematian balita atau 5,5 juta disebabkan oleh pneumonia dan berdasarkan sampel sistem registrasi Balitbangkes tahun 2016 terdapat lebih dari 800.000 balita di Indonesia.

Menkes Terawan menyampaikan bahwa dalam menanggulangi kematian akibat pneumonia pada anak, pemerintah harus meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi balita penderita pneumonia, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam deteksi dini dan perluasan Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV). imunisasi secara bertahap.

Keluarga berperan besar dalam kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa yang wajib mendapat perlindungan dan hak kesehatan termasuk STOP pneumonia dengan

  1. pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, pemberian ASI plus MP-ASI selama 2 tahun
  2. Menyelesaikan imunisasi dasar lengkap (IDL) untuk anak.
  3. Berobat ke fasilitas kesehatan bila anak sakit
  4. Menjamin kecukupan gizi seimbang pada anak
  5. Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat dan
  6. Menggunakan Buku KIA untuk mendapatkan informasi kesehatan anak.

(Foto: Medicalnewstoday)

YesDok Ads