Pfizer dan BioNTech telah memulai uji klinis vaksin COVID-19 baru yang menargetkan varian Omicron.

Perusahaan berencana untuk menguji perlindungan yang diperoleh dari vaksin baru sebagai suntikan booster dan sebagai tiga vaksin terpisah pada orang yang belum pernah divaksinasi.

Lebih dari 1.400 orang dewasa diperkirakan akan terdaftar dalam uji coba, kemungkinan berada di Amerika Serikat.

Sementara Moderna juga berencana untuk segera memulai uji coba tembakan khusus Omicron miliknya. Universitas Oxford dan AstraZeneca juga mulai mengerjakan versi baru vaksin mereka.

Pengembang vaksin selalu merencanakan untuk mengubah vaksin COVID-19 asli mereka ketika varian baru muncul, tetapi kedatangan jenis Omicron yang menyebar cepat dalam dua bulan terakhir telah mempercepat proses itu.

Banyak negara sekarang telah menawarkan booster atau dosis ketiga dari vaksin asli mereka, yang telah terbukti memberikan tingkat perlindungan yang baik terhadap penyakit serius dan kematian, bahkan terhadap Omicron.

Tetapi perlindungan terhadap infeksi dan gejala ringan jauh lebih rendah dan dapat menurun lebih cepat.

"Tetap waspada terhadap virus mengharuskan kami untuk mengidentifikasi pendekatan baru bagi orang-orang untuk mempertahankan tingkat perlindungan yang tinggi, dan kami percaya mengembangkan dan menyelidiki vaksin berbasis varian, seperti ini, sangat penting dalam upaya kami menuju tujuan ini," kata Kathrin U. Jansen, wakil presiden senior dan kepala penelitian dan pengembangan vaksin di Pfizer.

Perusahaan mengatakan mereka berharap untuk memproduksi empat miliar dosis vaksin COVID-19 mereka tahun ini, dan jumlah ini akan mencakup dosis vaksin yang diperbarui jika uji coba menunjukkan itu diperlukan.

Dalam uji coba vaksin baru, 615 orang dewasa akan menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech saat ini, diikuti oleh satu atau dua dosis suntikan yang ditargertkan untuk melawan Omicron.

Kelompok kedua yang terdiri dari 600 orang yang menerima tiga dosis vaksin saat ini akan mendapatkan vaksin lain atau vaksin Omicron.

Akhirnya, sekelompok kecil 200 orang dewasa yang tidak divaksinasi akan menerima tiga dosis suntikan.