Perubahan Fisik Remaja Yang Wajib Orang Tua Tahu

October 10, 2021 | Aqiyu

Remaja

Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Periode remaja umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik yakni sekitar 20 tahun.

Perubahan remaja ditandai dengan perubahan biologis, intelektual, psikososial dan ekonomi. Selama periode ini, anak remaja mengalami kematangan fisik dan seksual, peningkatan kemampuan dan mampu membuat keputusan edukasi dan okupasi. Banyak remaja yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya maupun terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari orang tua serta orang sekitarnya.

Perubahan fisik

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja baik perempuan dan laki-laki adalah pertambahan tinggi dan berat badan yang cepat. Namun, mengutip IDAI, pada anak perempuan mengalami pacu tumbuh dua tahun lebih awal daripada anak laki-laki. Pada anak laki-laki, pacu tumbuh tinggi badan dimulai sekitar 1 tahun setelah terjadi pembesaran testis, yaitu sejak dari umur 10,5-16 tahun atau 17,5 tahun.

Sementara terkait perkembangan seks sekunder, Selama pubertas terjadi perubahan kadar hormonal yang berperan dalam perkembangan seks sekunder. Termasuk pertumbuhan rambut pubis dan ketiak, menarke (haid pertama) pada remaja perempuan atau pertumbuhan penis pada remaja laki-laki, perubahan suara pada remaja laki-laki, peningkatan produksi kelenjar minyak dan keringat dan pembentukan jerawat.

YesDok Ads

Pada anak perempuan, tanda pubertas pertama adalah pertumbuhan payudara, berupa penonjolan puting disertai pembesaran daerah areola dan terjadi pada umur sekitar 8-12 tahun. Haid pertama (menarche) terjadi pada stadium lanjut pubertas dan sangat bervariasi antar individu dan rata-rata terjadi pada umur 10,5-15,5 tahun dan kecepatan pertumbuhan tinggi badan mulai menurun.

Untuk orang tua dapat melihat dampak dari perubahan ini seperti remaja sering tidur lebih lama, penelitian menunjukkan remaja membutuhkan tidur lebih lama, rata-rata sekitar 9 ½ jam pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya yang begitu cepat. serta sekitar 62% remaja dilaporkan berusaha mengurangi berat badannya, dan 1-3% remaja perempuan terobsesi dengan berat badannya dan menimbulkan gangguan makan berat seperti anoreksia nervosa atau bulimia.

Kecepatan perkembangan fisik antar remaja di kelompoknya tidak sama, dapat lebih cepat (early-maturers) atau lebih lambat (late-maturers). Maturasi dini pada remaja laki-laki membuatnya lebih populer dan memegang posisi memimpin di kelompoknya, sedangkan pada remaja perempuan cenderung menjadi depresi, gangguan makan dan ansietas.

(Foto: all pro dad)

YesDok Ads