Konstipasi atau sembelit yang dialami setelah diare dan kondisi ini bisa berpengaruh pada pergerakan usus serta gangguan pencernaan mereka.

Apabila seseorang mengalami kedua hal tersebut, mereka memerlukan bantuan medis untuk membantu mengidentifikasi penyebab perubahan pada tinja yang bisa ditangani dengan tepat.

Penyebab

Berbagai penyebab bisa membuat seseorang menderita konstipasi setelah alami diare dan berikut adalah beberapa penyebabnya

Flu perut

Flu perut merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan usus yang bisa mengganggu pencernaan serta menyebabkan pembengkakan di perut. 

Ketika alami pembengkakan, hal tersebut menyebabkan air tidak dapat terserap dengan mudah. Hal ini dapat menyebabkan diare.

Gejala umumnya bisa termasuk diare, muntah serta demam dan biasanya rehidrasi dan istirahat dapat membantu mendukung pengobatan.

Sindrom iritasi usus

Kondisi medis ini juga dikenal dengan irritable bowel syndrome. Gejala sindrom iritasi usus terjadi ketika terdapat pemicu seperti perubahan diet, stres dan juga perubahan bakteri usus.

Beberapa gejala sindrom iritasi usus yaitu termasuk:

• Sakit perut
• Perut terasa kembung
• Konstipasi
• Diare

Penyakit ini adalah jenis penyakit kronis yang membutuhkan perawatan jangka lama untuk mengendalikan gejalanya.

Kehamilan

Perubahan hormon selama wanita hamil dapat memengaruhi kecepatan pada pergerakan saluran pencernaan dan banyak zat di tubuh Anda yang ada dalam pencernaan.

Hal ini normal untuk alami diare dan konstipasi bagi wanita hamil namun Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk meminimalisir rasa tidak nyaman.

Pengobatan rumahan

Selain Beberapa pengobatan rumahan bisa membantu Anda dalam mengendalikan gejala dan meminimalisir rasa tidak nyaman kondisi sembelit setelah alami diare

• Rajin konsumsi air putih
• Lebih banyak berolahraga
• Mengonsumsi teh mint 
• Makan lebih banyak serat seperti wortel dan kacang-kacangan untuk membantu meningkatkan sistem pencernaan
• Kurangi stres
• Hindari gluten
• Konsumsi probiotik