Sexuality
Adult
+1

Penyebab Ejakaluasi Dini dan Cara Ampuh Mengatasinya!

December 22, 2019 | Aqiyu

Ejakulasi dini menjadi masalah seksual

Kasus Pasien YesDok

Masalah dalam rumah tangga bukan hanya soal materi, tetapi bisa meliputi masalah seksual salah satunya ejakulasi dini. Ejakulasi dini menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar pria.

Seperti yang dialami oleh Tn. A berusia 25 tahun yang mengeluhkan keadaannya dimana ia kerap kali mengalami orgasme yang cepat dibandingkan istrinya. Tn. A merasa khawatir dengan kondisinya. Bukan hanya tidak bisa memuaskan istrinya, ia takut jika ejakulasi dini ini membuatnya tidak bisa memiliki anak.

Lalu, apa sebenarnya penyebab ejakulasi dini? Menurut banyak ahli, ejakulasi fini merupakan hasil dari masalah psikologis seperti kecemasan berlebihan akan kemampuan seksual atau perasaan bersalah dan lain sebagainya.

Faktor penyebab lainnya bisa dikarenakan pengaruh dari hal-hal fisiologis seperti tingkat hormon yang abnormal, tingkat neurotransmitter yang abnormal di otak dan aktivitas refleks yang abnormal dari sistem ejakulasi. Serta ejakulasi dini juga dikaitkan dengan masalah tiroid, peradangan dan infeksi pada prostat atau uretra. Bisa juga disebabkan oleh genetik kerusakan saraf pasca operasi atau cedera namun hal ini jarang terjadi.

Terlepas dari segala penyebab ejakulasi dini, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko ejakulasi dini. Seperti disfungsi ereksi hingga riwayat penyakit kronis sepperti jantung dan stres. Tetapi jangan khawatir, ejakalusi dini dapat diatasi dengan beberapa cara pengobatan. Adapun caranya tersebut sebagai berikut:

Teknik behavioral

Teknik behavioral merupakan langkah sederhana untuk mengatasi ejakulasi dini. Dimana teknik tersebut seperti mastrubasi satu atau dua jam sebelum berhubungan seksual, tidak berhubungan seksual untuk sementara waktu dan menggunakan mainan seksual untuk mengurangi tekanan.

Teknin berhenti-remas

Ejakulasi dini bisa disiasati dengan teknik berhenti dan remas. Cara kerja metodenya adalah memulai aktivitas seks seperti biasa, termasuk stimulasi penis, sampai sekiranya merasa akan berejakulasi. Lalu minta pasangan untuk meremas pangkal dari penis, tetap meremas selama beberapa detik lalu kembalilah ke foreplay. Bila diperhatikan, meremas penis akan mengurangi ereksi namun saat stimulasi seksual diteruskan, ereksi akan kembali. Setelah beberapa sesi latihan, kondisi ini mungkin akan membaik dan tidak lagi memerlukan teknik ini.

YesDok Ads

Anastesi topikal

Krim anastesi dan spray yang mengandung bahan yang membuat mati rasa, seperti lidocaine atau prilocaine, terkadang digunakan untuk mengobati ejakulasi dini. Produk-produk ini digunakan pada penis sesaat sebelum berhubungan seksual untuk mengurangi sensasi dan membantu menunda ejakulasi. Meskipun anastesi topikal efektif dan diterima dengan baik, namun kemungkinan memiliki potensi efek-efek samping. Misalnya, beberapa pria melaporkan kehilangan sensitivitas sementara dan kurangnya kenikmatan seksual.

Obat minum

Mengonsumsi obat-obatan yang mungkin akan menunda orgasme, termasuk antidepresan, analgesik, dan inhibitor phosphodiesterase-5. Efek-efek samping termasuk mual, gangguan penglihatan sementara, pusing, mulut kering, dan penurunan libido.

Konseling

Berkonsultasi dengan terapis mengenai hubungan dan pengalaman dapat membantu untuk mengurangi kecemasan kinerja dan juga untuk membantu mengatasi stres. Adapula serangkaian tes yang hatus dilewati seperti wawancara mengenai riwayat kesehatan Anda sebelumnya, tes urin dan tes darah.

Selain itu, agar pengobatan ejakulasi dini berpeluang besar untuk berhasil, hindari gaya hidup yang tidak sehat. Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alkohol, serta rajin berolahraga hingga penggunaan kondom agar hubungan seksual bertahan lama.

Jika sudah melakukan cara-cara tersebut tetapi ejakulasi dini tak kunjung membaik, Anda dapat berkonsultasi mengenai keluhan kesehatan yang Anda rasakan lewat aplikasi YesDok. Melalui aplikasi YesDok, Anda akan mendapatkan informasi seputar masalah kesehatan dan bisa menjadi pertolongan pertama.  

(Foto: world of buzz)

YesDok Ads