Pentingnya Pemeriksaan Antenatal Care bagi Ibu Hamil

January 01, 2023 | Iman

Pemeriksaan Antenatal Care

ANC atau antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau bidan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil.

Ibu disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini secara rutin, mengingat pada masa kehamilan, ibu rentan terkena beberapa masalah kesehatan seperti preeklamsia.

Anda bisa melakukan pemeriksaan berikut minimal enam kali selama masa kehamilan, yaitu dua kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan tiga kali pada trimester ketiga.

Tujuan Antenatal Care

Selain untuk memantau kondisi ibu hamil dan janin yang sedang dikandung, beberapa tujuan dilakukannya antenatal care adalah sebagai berikut:

  • Mendeteksi adanya komplikasi kehamilan yang mungkin dialami ibu selama masa kehamilan, termasuk mengecek riwayat kesehatan ibu.
  • Mempersiapkan proses persalinan agar ibu dan bayi dapat melewati proses persalinan dengan sehat dan selamat.
  • Mencegah risiko komplikasi atau kematian saat proses persalinan.
  • Mempersiapkan ibu untuk dapat memenuhi ASI eksklusif pada bayi.
  • Membantu persiapan ibu terhadap perubahan peran serta kesiapan anggota keluarga lain dalam mengasuh anak agar tumbuh kembangnya optimal.

Pelayanan Standar Antenatal Care di Indonesia

Antenatal care adalah pemeriksaan yang penting bagi ibu hamil. Karena itu, Indonesia telah menetapkan standar khusus mengenai pemeriksaan antenatal care yang dikenal dengan istilah "10 T". Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Timbang Berat Badan

Standar pelayanan pertama untuk antenatal care adalah menimbang berat badan. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada pertumbuhan janin.

YesDok Ads

Selain itu, pada pemeriksaan antenatal care pertama, ibu hamil wajib mengukur tinggi badan untuk mengetahui kemungkinan faktor yang dapat mempersulit persalinan. Misalnya, risiko terjadinya Cephalopelvic Disproportion (CPD) akan lebih tinggi apabila tinggi badan ibu kurang dari 145 cm.

2. Tekanan Darah

Standar kedua dalam antenatal care adalah mengukur tekanan darah, hal ini bertujuan untuk mendeteksi seberapa besar risiko terkena preeklamsia yang berpotensi membahayakan kehamilan.

Tekanan darah normal pada ibu hamil adalah 90-120/60-80mmHg. Preeklamsia dapat terjadi bila tekanan darah ibu hamil lebih dari 140/90 mmHg. Jika mengalami kondisi ini, maka perlu dilakukan penanganan agar tekanan darah kembali ke angka normal.

3. Tentukan Nilai Status Gizi dengan Pengukuran Lingkar Lengan Atas

Pengukuran nilai status gizi hanya akan dilakukan satu kali, yaitu pada trimester pertama. Jika hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) didapatkan kurang dari 23,5 cm, maka ada kemungkinan ibu mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis). KEK dapat meningkatkan risiko Bayi Lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(foto: parents)

YesDok Ads