Sexuality
Adult
+1

Pentingnya Menilai Cadangan Ovarium

January 10, 2022 | Iman

Ovarium

Cadangan ovarium atau ovarium reserve mengacu pada jumlah dan kualitas sel telur seorang wanita, yang sangat erat kaitannya dengan potensi reproduksi. Potensi reproduksi adalah kemampuan seorang perempuan untuk dapat menghasilkan setidaknya satu sel telur sehat yang siap dibuahi. 

Cadangan ovarium yang rendah dapat mengurangi kemungkinan untuk memperoleh keturunan. Sebaliknya, jumlah cadangan telur yang terlalu tinggi juga dapat menjadi penanda adanya sebuah kondisi gangguan pematangan telur, yang juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan. 

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc mengatakan Berbeda dengan sperma yang dapat diproduksi terus menerus, sel telur wanita hanya diproduksi satu kali seumur hidup.

“Saat seorang bayi perempuan lahir, ia sudah memiliki sekitar tujuh ratus ribu hingga sejuta sel telur. Jumlah tersebut terus berkurang seiring bertambahnya usia. Ketika mendapatkan haid pertamanya, cadangan telur ini tinggal empat ratus ribu. Penurunan yang drastis terjadi saat seorang wanita memasuki usia 35-37 tahun,” papar dr Yassin.

“Apabila sel telur wanita sudah habis, maka ia tidak lagi subur. Kondisi ini umumnya terjadi sekitar usia 40 tahun, diikuti dengan menopause sepuluh tahun kemudian,” tambahnya.

Meskipun demikian, usia menopause setiap wanita berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor, seperti riwayat penyakit dan gaya hidup. Beberapa wanita dapat kehilangan sel telurnya lebih cepat, dan beberapa lainnya lebih lambat.

Karenanya, usia seorang perempuan merupakan parameter paling sederhana yang sekaligus paling penting dalam memprediksi potensi reproduksinya. 

YesDok Ads

“Semakin muda usia seorang wanita untuk menjalani program kehamilan, seperti bayi tabung misalnya, maka success rate-nya tentu semakin besar, karena jumlah sel telur yang dimiliki masih lebih banyak, apabila dibandingkan pada wanita yang menjalani program kehamilan berbantu di usia yang lebih lanjut,” terang dr Yassin.

Namun demikian, ada beberapa kondisi di mana wanita di usia reproduksi memiliki cadangan sel telur yang kurang baik (poor ovarium reserve). 

Beberapa penyebab kondisi cadangan sel telur yang rendah antara lain Kebiasaan merokok, memiliki endometriosis, memiliki riwayat operasi di indung telur, terpapar bahan-bahan toksik kimiawi, tindakan kemoterapi atau terkena paparan radiasi dalam jumlah banyak autoimun, penyakit infeksi virus HIV hingga kelainan genetik.

Menurut dr Yassin, Tidak ada jenis makanan, vitamin, atau terapi yang dapat menambah cadangan telur. Maka, untuk wanita yang sudah menikah selama setahun, berhubungan intim rutin tanpa menggunakan kontrasepsi namun belum mendapatkan keturunan, atau bagi wanita yang sudah menginjak usia 35 tahun, sebaiknya tidak perlu menunggu setahun. 

“Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi. Waspada, berkurangnya cadangan telur dapat terjadi tanpa gejala,” ungkapnya.

(Foto : pixabay) 

YesDok Ads