Pentingnya Memeriksa Kondisi Popok Bayi Secara Rutin

September 23, 2021 | Kaifia

Memeriksa popok bayi

Frekuensi buang air besar si bayi yang baru lahir dapat menandakan informasi kesehatannya atau jika mereka mengonsumsi asupan susu yang cukup.

Memeriksa kondisi popok bayi secara berkala bisa membantu memantau apakah si kecil menerima asupan makanan yang cukup. 

Popok yang kotor juga bisa membantu meyakinkan si orang tua atau pengasuh bahwa si kecil tidak mengalami dehidrasi atau konstipasi.
Seberapa sering bayi buang air besar selama minggu-minggu pertama awal kehidupan mereka tergantung pada apakah si ibu menyusuinya atau memberi susu formula.

Dalam beberapa jam pertama setelah bayi lahir, mereka mengeluarkan zat yang disebut dengan mekonium. Kotoran kental yang berwarna hijau tua dan cokelat ini mengandung bahan yang telah ditelan oleh bayi saat berada di dalam rahim.

Bayi akan mulai untuk buang air besar dan buang air kecil secara teratur. Sampai sekitar usia 6 minggu, sebagian besar bayi BAB 2-5 kali perhari. Beberapa buang air besar setelah setiap makan.

YesDok Ads

Antara usia 6 minggu dan 3 bulan, frekuensi BAB umumnya menurun. Sebagian besar bayi buang air besar hanya sekali sehari. Namun, ini biasanya bukan pertanda gangguan selama bayi dapat mempertahankan berat badan yang sehat.

Tanda-tanda bayi tidak mendapatkan cukup asupan

  • Menjadi lesu
  • Dehidrasi 
  • Bibir terlihat kering
  • Berat badan turun

Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa jumlah BAB dalam 5 hari pertama awal kehidupan menjadi indikator keberhasilan menyusui. Bayi yang menghasilkan lebih banyak feses selama periode ini cenderung dapat mengembangkan berat badan yang sehat.

Memeriksa popok secara berkala bisa menjadi cara efektif untuk mengetahui apakah si kecil menerima asupan yang cukup serta untuk kesehatan secara keseluruhan.

Segera hubungi dokter jika bayi baru lahir mengalami diare, konstipasi terus menerus dan tinja yang berlumuran darah.

YesDok Ads