Reaksi alergi melepaskan bahan kimia yang dapat menyebabkan respons peradangan dan ini bisa membuat seseorang merasa lelah.
Sementara reaksi alergi dapat menyebabkan kelelahan, gejala alergi bisa memiliki dampak yang sama. Juga, beberapa obat alergi dapat menyebabkan kantuk dan memiliki efek pada tidur, seperti antihistamin dan dekongestan. Oleh karena itu, penting untuk membaca label terlebih dahulu dengan teliti.
Alergi dan kelelahan
Ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan alergen, antibodi dalam sistem kekebalan tubuh mereka mulai untuk aktif dengan melepaskan bahan kimia untuk melindungi tubuh dari alergen.
Antibodi yang diaktifkan adalah jenis yang disebut immunoglobulin E, dan mereka terletak pada sel mast di seluruh tubuh.
Sel mast hadir di dalam area tubuh yang diserang oleh alergen. Sel-sel ini menyimpan bahan kimia yang disebut histamin, dan mereka melepaskan histamin sebagai respons terhadap kontak dengan alergen, yang mengarah ke reaksi alergi.
Pelepasan histamin dan immunoglobulin E menyebabkan ruam, gatal-gatal, batuk dan bersin.
Pengobatan untuk melawan kelelahan akibat alergi
Membatasi paparan alergen
Ketika seseorang mengetahui dan mengidentifikasi alergen mereka, mereka bisa mengambil langkah untuk menghindari paparannya di kemudian hari.
Berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa membantu mengurangi paparan terhadap alergen:
-
Bersihkan dan bersihkan semua ruang tamu dan ruang kerja secara teratur.
-
Bersihkan serta cuci kasur Anda setiap minggu.
-
Hindari kelembapan di kamar mandi
-
Bersihkan kamar Anda secara rutin
Mengonsumsi obat-obatan untuk alergi
Banyak orang menggunakan suntikan alergi dan tablet sublingual untuk mengatasi gejalanya dalam jangka waktu panjang.
Obat alergi yang dapat membantu seseorang menghindari kelelahan termasuk:
-
Antihistamin
-
Dekongestan
-
Semprotan hidung atau nasal spray
(Foto: webmd.com)