Penelitian: Sarapan Pengaruhi Metabolisme

March 01, 2020 | Iman

Menu sarapan

Seberapa sering Anda melewatkan sarapan sebelum memulai aktivitas? Mulai sekarang Anda harus kembali lagi percaya pepatah lama bahwa sarapan itu penting. Sebuah studi di Jerman membuktikkan bahwa dengan sarapan dapat memberi dorongan metabolisme dibandingkan jika melewatkan sarapan.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism tersebut coba mengamati 16 partisipan pria berusia awal 20-an. Mereka diminta sarapan menu tinggi kalori atau rendah kalori pada pukul 9 pagi dua jam setelah mereka bangun selama tiga hari. Sekitar dua minggu kemudian, para partisipan tersebut beralih, sehingga mereka yang makan sarapan rendah kalori dua minggu sebelumnya makan sarapan tinggi kalori untuk kedua kalinya, dan sebaliknya.

“Kami mendefinisikan makanan rendah kalori sebagai 11 persen dari kebutuhan energi harian individu dan makanan tinggi kalori sebagai 69 persen dari kebutuhan energi harian individu,” kata penulis studi utama dan ahli neurobiologi, Juliane Richter.

Makanan rendah kalori, yang mengandung rata-rata 250 kalori, termasuk dua iris keripik (yang memiliki tekstur mirip dengan kerupuk gandum) dengan krim keju, yogurt, mentimun, dan nektarin. Makanan berkalori tinggi, dengan rata-rata 997 kalori, termasuk dua irisan keripik roti dengan kolak beri, mentega, krim keju, yogurt, dan mentimun.

Peserta juga diminta makan siang pukul 2 siang, dan makan malam pukul 7 malam yang di mana 4,5 jam sebelum mereka diperintahkan untuk tidur. Pengukuran kalorimetri dan sampel darah nereka juga diambil sebelum dan sesudah makan.

Hasilnya, termogenesis yang diinduksi oleh diet (DIT) proses tubuh Anda untuk menghasilkan energi sebagai hasil dari konsumsi makanan  adalah 2,5 kali lebih tinggi ketika partisipan makan sarapan baik dengan kalori tinggi dan makan malam rendah kalori daripada sebaliknya. Jelas ini menunjukkan bahwa sarapan memiliki nilai energi yang lebih efisien untuk tubuh kita daripada makan malam. Para peneliti mencatat bahwa ketika partisipan makan sarapan rendah kalori, mereka melaporkan sedang lapar pada hari sebelumnya dan menginginkan lebih banyak permen.

YesDok Ads

Richter mengakui bahwa masih perlu lebih banyak penelitian terkait untuk lebih memahami alasan di balik itu semua. Meskipun ini adalah penelitian yang sangat kecil, penelitian sebelumnya mendukung gagasan bahwa sarapan sangat bermanfaat. Misalnya, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology: Endocrinology and Metabolism menemukan bahwa makan sarapan pagi memicu perjalanan Anda dan karenanya meningkatkan kinerja daya tahan Anda.

Menurut Richter, tidak masalah ketika Anda sarapan, selama Anda makan di beberapa titik. Belum ada bukti ilmiah tentang waktu optimal untuk sarapan.

Ia mengatakan ada beberapa orang yang lapar setelah bangun tidur, bahkan ada yang harus menunggu beberapa jam. Namun jika ingin melakukan olahraga, baiknya dilakukan dua jam sebelum olahraga.

"Yang paling penting adalah Anda melakukan sarapan meski sedikit. Makanlah sesuatu yang disukai dan nikmatilah,” Richter menambahkan.

(Foto: dailymeal)

YesDok Ads