Penelitian: Akupuntur Efektif Bantu Redakan Migrain

March 31, 2020 | Helmi

migrain

Para peneliti di China telah menemukan bahwa beberapa efek akupunktur dapat membantu mengurangi migrain. Ini juga tampak lebih efektif daripada perawatan biasa untuk sakit kepala.

Studi baru, yang diterbitkan dalam BMJ, menunjukkan bahwa dokter menganggap akupunktur sebagai pilihan terbaik untuk perawatan migrain. Para peneliti mengatakan pendekatan itu dapat membantu meningkatkan kualitas hidup orang dengan sakit kepala yang sering, terutama mereka yang tidak merespon dengan baik terhadap terapi obat.

Temuan ini berasal dari analisis efek kesehatan akupunktur pada 147 orang, dengan usia rata-rata 37, dari tujuh rumah sakit di Cina. Semua peserta melaporkan riwayat migrain.

Tidak ada pasien yang menerima akupunktur sebelum penelitian. Para peneliti juga meminta mereka untuk menghindari obat penghilang rasa sakit atau memulai perawatan lain selama tes.

Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan perawatan yang diberikan oleh para peneliti. Satu kelompok menerima 20 sesi akupunktur manual pada titik akupunktur yang benar, sementara yang lain diberikan perawatan biasa seperti saran tentang gaya hidup dan manajemen diri.

Setelah 12 minggu, mereka yang menerima akupunktur memiliki "pengurangan signifikan dalam frekuensi hari migrain dan serangan migrain" dibandingkan dua kelompok lainnya. Para peneliti juga menemukan bahwa pendekatan itu tidak menimbulkan efek buruk yang parah pada partisipan.

"Kami sekarang memiliki bukti yang baik bahwa akupunktur adalah pengobatan yang efektif untuk migrain," ujar Heather Angus-Leppan, seorang konsultan ahli saraf di Royal Free London NHS Foundation Trust. "Akupunktur menyediakan alat tambahan yang berguna dalam gudang senjata terapi kami."

Para peneliti berharap studi ini akan memandu dokter dalam memberikan informasi kepada pasien tentang akupunktur ketika membahas strategi pengobatan.

Akupunktur dapat membantu mengurangi beban bagi orang yang mengalami migrain di seluruh dunia. Migrain menempati peringkat sebagai penyakit ketiga terbanyak di dunia, menurut Yayasan Penelitian Migrain (Migrain Research Foundatin).

Para peneliti berharap untuk melihat lebih banyak studi yang dilakukan untuk lebih memahami efek akupunktur dan untuk melihat berapa lama efeknya akan bertahan.

(Foto: Health Essential)

YesDok Ads