Peneliti Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Virus Corona Lebih Akurat

April 28, 2020 | Helmi

AI

Wabah virus corona menyebabkan kekacauan di berbagai belahan dunia. Sudah banyak nyawa yang hilang akibat terpapar virus berbahaya ini. Para ahli juga terus berupaya menemukan solusi berupa vaksin untuk mengalahkan virus yang juga dikenal dengan nama Covid 19.

Salah satu masalah yang ditemui dari virus tersebut adalah, bahwa ada kasus dimana penderita memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lain. Seperti batuk yang disertai demam misalnya. Sehingga sangat sulit menentukan apakah orang tersebut tertular virus atau tidak.

Namun, berkat kerja dari tim peneliti dari Mayo Clinic dan Nference, diagnosis dari gejala corona bisa lebih akurat berkat bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI). Teknologi pendeteksi yang mereka buat memanfaatkan keunggulan dari teknologi AI.

Dengan penggunaan AI, gejala-gejala spesifik dari pasien yang terindikasi bisa diketahui lebih jelas. Tentunya ini akan mempermudah tim medis untuk memberikan perawatan lanjutan kepada pasien tersebut.

YesDok Ads

Rekomendasi umum adalah bahwa virus dapat diinkubasi selama sekitar 14 hari, tetapi dengan menggunakan AI, ia dapat mendeteksi gejala awal yang bisa muncul 4-7 hari sebelum pengujian. Ini termasuk kombinasi gejala spesifik seperti batuk, diare, dan gejala lain sebagainya.

Menurut para peneliti, “Menangkap gejala-gejala ini akan menjadi semakin penting untuk memfasilitasi pengembangan yang berkelanjutan dan penyempurnaan model penyakit. Alat kesehatan digital terintegrasi EHR dapat membantu mengatasi kebutuhan ini. "

Sebelum terpapar, ada baiknya mencegah virus corona menjangkiti diri Anda. Mulai dari menerapkan perilaku social distancing, menerapkan pola hidup sehat, makan yang baik, olahraga yang teratur, serta istirahat yang cukup untuk membuat tubuh tetap dalam kondisi yang fit.

(Foto: NextGov)

YesDok Ads