Peneliti Kembangkan Teknologi untuk Deteksi Covid-19 Lewat Smartphone

December 10, 2020 | Helmi

smartphone

Peneliti sedang mengembangkan sebuah perangkat portabel yang memberikan hasil tes Covid 19 yang cepat dan akurat dengan bantuan kamera smartphone biasa. Dengan memperkirakan jumlah partikel virus dalam sampel, perangkat juga dapat menentukan perkembangan infeksi.

Sebuah survei baru-baru ini di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa dibutuhkan rata-rata 4 hari untuk menerima hasil tes laboratorium SARS-CoV-2 definitif setelah usap hidung.

Tes berbasis laboratorium jauh lebih dapat diandalkan daripada tes cepat di tempat untuk SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19.

Tetapi tes tersebut memakan waktu, meningkatkan risiko penularan virus sementara orang menunggu hasilnya keluar dari lab.

Tes baru menggunakan teknologi berbeda yang disebut CRISPR, yang diyakini para peneliti dapat dengan andal mendeteksi RNA, atau materi genetik, dari SARS-CoV-2 tanpa memperkuatnya terlebih dahulu.

Ini berarti bahwa tidak hanya mungkin untuk mendeteksi keberadaan virus tetapi juga untuk memperkirakan jumlah partikel virus, yang merupakan indikator yang baik dari perkembangan infeksi.

Detektor terdiri dari laser untuk menerangi sampel dan lensa untuk memfokuskan setiap cahaya fluoresen yang dihasilkan. Kamera ponsel, ditempatkan di atas lensa, mencatat intensitas cahaya yang dipancarkan.

Menggunakan sampel SARS-CoV-2 RNA dengan berbagai konsentrasi, para peneliti menunjukkan bahwa perangkat tersebut dapat mengukur konsentrasi sedikitnya 100 partikel virus per mikroliter dalam waktu 30 menit.

Perangkat hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk mengidentifikasi usapan pasien yang telah dibubuhi oleh RNA SARS-CoV-2 oleh para ilmuwan.

Para peneliti masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan sebelum mereka memiliki perangkat yang berfungsi penuh.

Untuk menguji apakah teknologi tersebut bekerja, mereka menggunakan RNA virus yang telah diekstraksi sebelumnya. Mereka saat ini sedang mengupayakan cara agar perangkat melepaskan RNA dari virus dalam satu langkah.

Namun, penelitian mereka sejauh ini menunjukkan bahwa kamera dari ponsel biasa bekerja dengan sangat baik sebagai detektor molekuler.

"Salah satu kesimpulannya adalah bahwa kamera ponsel 10 kali lebih baik daripada pembaca pelat di lab," kata Melanie Ott, penulis senior makalah dan ahli virologi di Gladstone Institutes dan Universitas California, San Francisco.

Sebelumnya, lab Fletcher telah membantu mengembangkan perangkat berbasis ponsel untuk mendeteksi parasit dalam darah dan sampel lainnya.

(Foto: medicalexpo)

YesDok Ads