Peneliti Kembangkan Tato Elektronik yang Bisa Mengukur Tekanan Darah

June 24, 2022 | Helmi

e tato

Peneliti dari University of Texas telah mengembangkan "tato elektronik" yang dapat menjadi alat untuk memantau tekanan darah. Tato elektronik yang dibuat peneliti ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari alat pengukur tekanan darah konvensional. 

Mereka dapat dipakai, kemudian dapat mengukur tekanan darah dengan akurasi yang melampaui "hampir semua" pilihan pengukur tekanan darah lain yang saat ini tersedia di pasar, menurut University of Texas.

Selanjutnya, mereka mampu mengukur tekanan darah arteri selama sekitar 300 menit, yang "sepuluh kali lipat lebih lama" dari periode waktu yang disebutkan dalam penelitian sebelumnya, tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan di Nature Nanotechnology.

"Sensor untuk tato itu ringan dan tidak mencolok. Anda meletakkannya di sana. Anda bahkan tidak melihatnya, dan itu tidak akan bergerak," kata salah satu pemimpin studi Roozbeh Jafari, dari University of Texas. "Anda membutuhkan sensor untuk tetap berada di tempat yang sama karena jika Anda memindahkannya, pengukurannya akan berbeda."

Pemantauan tekanan darah secara terus-menerus dalam pengaturan non-klinis penting dalam kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit kardiovaskular, kata para peneliti. 

YesDok Ads

Pemeriksaan tekanan darah biasa hanya melihat tekanan darah seseorang dalam jangka waktu tertentu. Ini tidak benar-benar menunjukkan "bagaimana tubuh kita berfungsi," jelas Jafari.

"Selain pentingnya mereka dalam diagnosis medis, temuan ini dapat memantau korelasi penyakit dengan perilaku individu, kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup, berpotensi memungkinkan analisis akar penyebab, prognosis dan pencegahan penyakit," tulis para peneliti.

Tato elektronik ini dapat dengan mudah digunakan tanpa halangan, misalnya pada saat stres atau bahkan saat tidur. Ini dapat memberikan informasi berharga tentang kesehatan seseorang tanpa harus terhubung dengan mesin.

"Semua data ini dapat membantu memprediksi dan menunjukkan bagaimana reaksi dan responsnya terhadap perawatan dari waktu ke waktu," kata rekan pemimpin studi Deji Akinwande, dari University of Texas.

YesDok Ads