Olahraga Bisa Bantu Mengurangi Depresi

December 04, 2019 | Helmi

Olahraga dapat menyelamatkan hidup Anda. Kegiatan ini dapat membantu menenangkan pikiran yang mengalami depresi, yang mungkin membuat Anda berfikir untuk mengakhiri hidup.

Meningkatnya tingkat aktivitas fisik dapat secara signifikan mengurangi depresi, bahkan di antara orang-orang yang secara genetik cenderung mengalami kondisi tersebut, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Massachusetts General Hospital.

Sebuah studi juga menegaskan hal ini. Ditemukan bahwa orang-orang yang melakukan olahraga selama setidaknya satu jam dalam mengurangi kecenderungan menjadi depresi. Di sisi lain, mereka yang tidak berolahraga memiliki kemungkinan 44 persen lebih besar untuk mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang melakukannya setidaknya satu hingga dua jam seminggu.

Olahraga dapat membuat Anda menjadi orang yang lebih bahagia, lebih positif. Suasana hati positif ini dapat memicu perubahan dalam tubuh Anda yang memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda, mengurangi rasa sakit dan penyakit kronis, dan memberikan penghilang stres.

Suasana hati yang baik seseorang juga bisa menular pada orang lain. Telah ditunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan kebahagiaan dan pikiran positif Anda dan Anda dapat meneruskan suasana hati yang hebat ini kepada orang-orang di sekitar Anda.

YesDok Ads

Kemudian kita sampai pada jenis latihan apa yang akan membuat Anda lebih bahagia. Telah ditemukan bahwa latihan kekuatan, juga disebut latihan ketahanan adalah bentuk latihan yang dapat diakses dan bebas efek samping yang dapat membantu mengurangi meningkatnya tingkat depresi dan meningkatkan kualitas hidup.

Selain itu, latihan kekuatan juga terbukti menyebabkan penurunan yang signifikan dalam gejala depresi. Secara keseluruhan, latihan kekuatan meningkatkan suasana hati, membangun massa dan kekuatan otot, dan menawarkan manfaat lain yang baik untuk jantung dan otak Anda.

Namun, latihan kekuatan bukanlah obat ajaib untuk depresi. Apa yang dilakukannya adalah mengurangi gejala depresi sama baiknya dengan antidepresan dan terapi perilaku.

(Foto: The Times)

YesDok Ads