Moderna mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan uji coba yang akan mempelajari kekuatan vaksin booster yang didesain ulang untuk menghadapi varian omicron.

Berita itu muncul hanya satu hari setelah Pfizer mengumumkan bahwa mereka telah mulai menguji vaksin khusus Omicron-nya sendiri.

Dalam mengumumkan uji cobanya, Moderna juga menjelaskan mengapa suntikan yang baru diformulasikan diperlukan.

Sebuah studi laboratorium kecil yang diterbitkan Rabu di New England Journal of Medicine menunjukkan perlindungan yang diberikan oleh suntikan booster resmi Moderna terhadap Omicron memudar dalam waktu enam bulan.

Setelah satu dosis booster saat ini, tingkat antibodi penangkal Omikron naik 20 kali lebih tinggi dari puncaknya sebelum suntikan, kata perusahaan. Tetapi tingkat antibodi tersebut telah turun lebih dari enam kali lipat enam bulan kemudian, meskipun masih terdeteksi di semua penerima booster dalam penelitian ini.

“Kami diyakinkan oleh persistensi antibodi terhadap Omicron dalam enam bulan setelah booster mRNA-1273 50 g resmi saat ini. Meskipun demikian, mengingat ancaman jangka panjang yang ditunjukkan oleh lolosnya kekebalan Omicron, kami memajukan kandidat penguat vaksin varian spesifik Omicron kami. ," kata CEO Moderna, Stéphane Bancel..

Meskipun Omicron dapat menghindari antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin resmi, membuat terobosan infeksi lebih umum, vaksin masih memberikan perlindungan yang kuat terhadap rawat inap dan kematian, beberapa penelitian telah menunjukkan.

Studi baru Moderna akan fokus pada satu dosis booster khusus Omicron pada sekitar 600 orang dewasa, dibagi menjadi dua kelompok: Mereka yang telah menerima dua dosis vaksin Moderna saat ini, dan mereka yang telah menerima dua dosis ditambah booster.