Mitos TBC yang Salah Besar, Jangan Dipercaya!

June 19, 2022 | Aqiyu

Mitos TBC yang Salah Besar

Tuberkulosis atau lebih dikenal dengan TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan umumnya menyerang paru-paru. TBC dapat menular ke orang lain ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Ada beberapa mitos mengenai TBC yang salah kaprah dan menyesatkan. Sebaiknya mitos-mitos mengenai TBC berikut ini jangan dipercaya:

Mitos: TBC merupakan penyakit turunan yang bisa diwariskan dari keluarga

Fakta: TBC terjadi akibat infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. TBC bukanlah penyakit keturunan. Bila terdapat orang yang tinggal dalam satu rumah mengidap TBC itu melainkan karena penularan bakteri penyebab TBC dan bukan karena genetis. Mengingat TBC dapat dengan mudah menular melalui droplet penderita. Sebaiknya Anda menerapkan perlindungan diri dan menggunakan masker jika berada dekat penderita TBC.

Mitos: Bakteri TBC hanya menyerang paru-paru saja

Fakta: Nyatanya bakteri TBC bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Pada umumnya TBC kebanyakan menyerang paru-paru. Namun infeksi tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah bila tidak segera mendapatkan penanganan medis. Bagian tubuh lainnya yang rentan dan harus diwaspadai penyebarannya adalah jantung, otak, usus, kelenjar getah bening hingga tulang.

Mitos: TBC tidak bisa disembuhkan

Fakta: TBC bisa disembuhkan secara total dengan disiplin minum obat. Masa penyembuhan TBC ini memang memakan waktu yang cukup lama yakni selama 6-9 bulan. Penderita juga harus konsisten dalam mengonsumsi obat-obatan yang diberikan. Karena jika Anda tidak konsisten meminum obat, maka bakteri dapat melemah beberapa saat dan kemudian muncul kembali dengan kebal terhadap obat. Perlu diketahui bahwa penyakit TBC termasuk penyakit kronis yang angka kematiannya pun tinggi.

Mitos: TBC hanya menjangkit orang yang berada di kalangan bawah (kurang mampu)

Fakta: TBC dapat dialami oleh siapapun. Bahkan WHO menyatakan bahwa TBC terjadi di seluruh dunia dengan berbagai kalangan masyarakat. WHO memperkirakan sebanyak 10 juta orang mengalami TBC di seluruh dunia yang terdiri dari 5,6 juta terjadi pada pria, 3,3 juta terjadi pada wanita dan 1,1 juta pada anak-anak. Bahkan data di Indonesia sendiri menunjukkan tidak ada perbedaan jumlah kasus antara kelompok ekonomi bawah sampai menengah ke atas.

YesDok Ads