Semenjak harga minyak goreng terus melonjak, minyak goreng curah kini banyak dilirik oleh masyarakat. Minyak goreng curah adalah minyak goreng sawit yang dijual ke konsumen dalam kondisi tidak dikemas dan tidak memiliki label atau merek dagang. Ini membuat harga minyak goreng curah relatif lebih murah dibandingkan minyak goreng sawit dalam kemasan premium.

Meski begitu, banyak juga orang yang enggan menggunakan minyak goreng curah, karena dianggap lebih “kotor” dan berbahaya, benarkah demikian?

Murahnya harga minyak goreng curah sebenarnya disebabkan karena tidak adanya biaya pengemasan minyak yang bisa mencapai hingga 12% dari total biaya produksi minyak goreng kemasan. Minyak ini biasanya didistribusikan dari pabrik dalam drum berukuran 180 liter ke agen yang akan mengemasnya kembali, baik dalam jeriken atau kemasan plastik. Minyak goreng curah lebih banyak dijual di pasar tradisional, yang juga membuat biaya distribusinya menjadi lebih murah.

Sayangnya, penjualan minyak goreng curah dinilai kurang higienis, karena tidak dikemas dengan baik. Ini juga bisa menyebabkan kandungan vitamin A dan vitamin D dalam minyak berkurang.

Tak hanya itu, konsumen juga harus berhati-hati dalam membeli minyak goreng curah, karena bisa saja ternyata minyak itu berasal dari minyak bekas atau minyak jelantah! Minyak bekas yang sebelumnya sudah digunakan untuk menggoreng dengan suhu panas yang tinggi, bisa menghasilkan asam lemak bebas, senyawa karbonil, dan peroksida yang bisa menyebabkan keracunan kronis.

Untuk itu, jika Anda memang ingin membeli minyak goreng curah, pastikan membeli dari agen atau penjual yang terpercaya. Jangan sampai niat berhemat dengan membeli minyak goreng curah, malah berujung bahaya dan akhirnya memakan biaya mahal untuk pengobatan Anda.

(Foto: Antara)