Migrain jadi Salah Satu Gejala Covid-19, Benarkah?

April 28, 2020 | Claudia

Migrain

Hingga saat ini, para peneliti dan ahli kesehatan sangat berfokus pada mempelajari segala hal mengenai virus Corona baru, di mana hasil penelitian dan pemahaman mereka dapat sangat membantu dalam langkah untuk memberantas penyakit mematikan ini lebih lanjut.

Dengan berfokus pada gejala dan faktor risiko yang dilaporkan, para peneliti terus melakukan studi terkait gejala yang mungkin ditimbulkan saat seseorang terinfeksi virus Corona baru, di mana faktor-faktor seperti obesitas, merokok, diabetes, polusi udara, dan lain-lain juga berpengaruh terhadap tingkat keparahan penyakit ini.

Baru-baru ini, para peneliti telah melihat hubungan antara Covid-19 dengan migrain. Migrain menjadi salah satu gejala paling umum yang dilaporkan oleh individu yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Laporan telah menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, orang yang telah dinyatakan positif Covid-19 mengalami sakit kepala yang mirip dengan sakit kepala migrain. Umumnya, sakit kepala bisa menyebabkan rasa sakit di kepala, wajah, atau leher bagian atas, dan dapat bervariasi dalam frekuensi dan intensitasnya. Sementara migrain adalah gangguan sakit kepala primer yang sangat menyakitkan. Dan untuk memahami perbedaan antara sakit kepala biasa dengan migrain, migrain biasanya memunculkan gejala yang lebih kuat dan dapat melemahkan seseorang yang mengalaminya, berbeda dengan sakit kepala biasa yang juga bisa mereda ketika seseorang beristirahat.

Meskipun bukti yang disajikan tentang adanya hubungan antara migrain dan Covid-19 masih belum cukup kuat, namun, jika Anda memiliki riwayat migrain paling tidak kemungkinan untuk mengalami komplikasi dari Covid-19 bisa menjadi lebih tinggi.

Meskipun hingga saat ini, gejala paling umum dari infeksi virus Corona baru adalah batuk, demam tinggi, sakit tenggorokan, pilek, mual, muntah, dan diare, namun sebuah laporan dari WHO menyatakan bahwa 14 persen orang yang menderita Covid-19 mengalami gejala sakit kepala.

YesDok Ads

Jadi, apakah migrain bisa dikatakan menjadi gejala dari Covid-19?

Sampai sekarang, para peneliti belum mencapai kesimpulan apakah migrain benar menjadi gejala dari Covid-19 atau tidak. Namun, orang-orang yang sudah terinfeksi Covid-19 yang juga mengalami migrain, dapat menjalani pengobatan khusus untuk meredakan migrain yang dialaminya.

Sementara itu, stres juga dapat memicu terjadinya migrain bagi banyak orang, di mana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga telah menunjukkan bahwa Covid-19 sendiri dapat menjadi sumber stres. Oleh karena itu, pastikan untuk mengelola stres dengan baik agar daya tahan tubuh Anda senantiasa kuat dan meningkat untuk menghindari serangan penyakit.

Saat ini, pemerintah telah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah. Jika wilayah Anda termasuk wilayah yang sudah menerapkan PSBB sementara Anda harus melakukan pemeriksaan dan perawatan medis akibat migrain yang Anda derita, Anda bisa mencoba layanan konsultasi kesehatan daring seperti YesDok untuk membantu mengatasi masalah kesehatan Anda. 

Hanya dengan mengunduh aplikasinya di ponsel pintar Anda, Anda sudah dapat melakukan konsultasi langsung dengan dokter terpercaya via video call melalui aplikasi YesDok. Tak perlu panik saat penyakit menyerang, jika takut pergi ke rumah sakit, segera saja konsultasikan keluhan Anda lewat aplikasi layanan kesehatan terpercaya seperti YesDok.

(Foto: newatlas.com)

YesDok Ads