MENGENAL TB USUS

February 09, 2021 | Dr. Marshell Timotius Handoko, S.Ked

TB USUS

Infeksi TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang memiliki bentuk lurus atau sedikit melengkung, tidak berspora, tidak berkapsul. Dinding bakteri sangat kompleks, sehingga bakteri ini secara alamiah tahan asam. Infeksi TB umumnya melalui inhalasi (saluran pernafasan) dan menyebabkan TB paru yang merupakan manifestasi klinis tersering dibandingkan organ lain.

Bakteri pada saluran cerna dapat berasal dari bakteri yang tertelan, penyebaran dari organ yang berdekatan, maupun melalui peredaran darah. Usus dan peritoneum (rongga perut) dapat terinfeksi melalui empat mekanisme, yaitu menelan sputum (dahak) yang terinfeksi, penyebaran lewat darah dari TB aktif atau TB milier, konsumsi susu atau makanan yang terkontaminasi dan penyebaran langsung dari organ yang berdekatan. Reaktivasi setelah penyebaran infeksi melalui darah mungkin terjadi beberapa tahun setelah infeksi. Sementara invasi langsung dari dinding usus mungkin terjadi setelah konsumsi susu yang tidak dipasterurisasi atau konsumsi basil dari kavitas paru.

Gejala Klinis

Gejala klinis dan temuan patologi anatomi TB intestinal (usus) sangat bervariasi. Manifestasinya dapat tidak spesifik dan menunjukkan kemiripan dengan gangguan gastrointestinal lain, seperti penyakit Crohn, colitis ulseratif, limfoma, enteritis amuba, actinomikosis dan enterokolitis Yersinia sp atau bahkan keganasan pada kolon.

Pada umumnya, pasien datang dengan keluhan nyeri perut, diare dan penurunan berat badan. Keluhan nyeri abdomen (perut) dapat ditemukan pada TB intestinal dan penyakit Crohn’s. Namun, jika pada anamnesis didapatkan data pasien dari daerah endemis TB, riwayat imunosupresi dan ada keluarga yang terdiagnosis TB atau ditemukan TB ditempat lain, maka kecurigaan lebih mengarah ke TB.

Pada TB saluran cerna granuloma sering ditemukan di submukosa. Gambaran lesi per endoskopi dapat berupa liner, fisura, ulkus transversal, sirkumferens atau massa polipoid. Mukosa sekitar lesi dapat tampak abnormaleritema, edema, iregular atau nodul. Tidak seperti pada penyakit Crohn, pada TB saluran cerna umumnya lesi bersifat multifokal.

Gambaran klinis TB intestinal meliputi: 

  • Gejala konstitusi seperti demam, anoreksia dan penurunan berat badan; 
  • Gejala akibat ulserasi mukosa seperti diare, hematoskezia dan malabsorpsi; 
  • Gejala terkait keterlibatan transmural seperti nyeri perut, tegang dan muntah akibat obstruksi lumen, teraba benjolan, perforasi usus, fistula perianal dan intestinal; 
  • Manifestasi ekstraintestinal seperti artritis, peritoneum dan kelenjar limfe; 
  • Riwayat kontak dengan TBC.

Tentunya jika anda memiliki gejala dan faktor terkait diatas, segeralah berkonsultasi dengan dokter YesDok untuk perencanaan langkah berikutnya untuk menegakkan diagnosis dan pengobatan yang diperlukan.

 

YesDok Ads