Mengenal Penyakit Paru Obstruktif Kronis

February 03, 2021 | Iman

Organ paru

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah peradangan pada paru-paru yang menyebabkan penyumbatan aliran udara dan masalah pernapasan. PPOK bisa berkembang dalam jangka panjang.  

“PPOK mencakup emfisema dan bronkitis kronis,” kata seorang ahli paru, Megan Dulohery Scrodin.

Dengan emfisema, kantung udara paru-paru menjadi rusak, dan dinding bagian dalam kantung dapat rusak dan pecah. Dengan kantung udara yang lebih sedikit dan lebih besar daripada beberapa kantung udara kecil, paru-paru kita menjadi kurang efisien dalam mengirimkan oksigen ke aliran darah dan menghilangkan karbon dioksida.

“Semakin parah emfisema, semakin banyak kerusakan pada kantung udara, dan semakin sulit untuk bernapas,” kata Dr. Dulohery Scrodin.

Ketika seseorang menderita bronkitis kronis, lapisan saluran bronkialnya terus meradang. Ini meningkatkan produksi lendir, yang membuat pernapasan menjadi lebih sulit. Selain sesak napas, penderita bronkitis kronis sering batuk dengan lendir.

Sebagian besar dari lebih dari 16 juta orang Amerika yang menderita PPOK memiliki gejala emfisema dan bronkitis kronis, dengan tingkat yang berbeda-beda.  Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko PPOK, mulai dari seks, gaya hidup, hingga penanda genetik tertentu. Inilah yang utama yang perlu diingat.

Apa saja gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis?

Penanda penyakit dapat disalahartikan sebagai sesak napas setiap hari atau sekadar tanda penuaan. Namun, ketika PPOK memburuk, gejala-gejalanya juga meningkat. Kenali beberapa tanda di bawah ini:

  • Sesak napas saat melakukan aktivitas normal
  • Batuk kronis (dengan atau tanpa dahak)
  • Desis (suara siulan yang dibuat saat Anda bernapas)
  • Infeksi pernafasan yang akut
  • Kelelahan
  • Sesak dada

Saat konsultasi, dokter mungkin Anda akan berbicara dengan Anda tentang gejala Anda dan menanyakan apakah Anda memiliki riwayat penyakit dalam keluarga. Selain itu, mereka ingin tahu gaya hidup seperti merokok atau tidak. Hingga terpapar asap rokok orang lain, polusi udara, atau bahan kimia yang dapat membahayakan paru-paru.

YesDok Ads

Kejujuran adalah kuncinya, beri tahu dokter apa yang salah pada diri Anda pada gejala awal. Dokter mungkin merekomendasikan beberapa pengujian berikut setelah membaca riwayat penyakit Anda:

Spirometri mengukur berapa banyak udara yang Anda hembuskan dan seberapa cepat. Semakin rendah skor Anda, semakin buruk fungsi paru-paru Anda, dan semakin besar kemungkinan Anda menderita PPOK

Rontgen dada Membantu mengidentifikasi emfisema dan bronkitis kronis serta menyingkirkan kemungkinan gagal jantung dan masalah paru-paru lainnya.

Tes gas darah arteri menunjukkan seberapa baik paru-paru memindahkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari darah. Jika Anda menderita PPOK, kemampuan paru-paru Anda untuk melakukan fungsi dasar ini menurun.

CT scan paru-paru mampu mengungkapkan emfisema dan skrining untuk kanker paru-paru.

 
Mengenal Komplikasi PPOK

Kondisi tersebut dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental serta gaya hidup Anda. Anda mungkin memiliki peningkatan risiko diantaranya seperti infeksi pernapasan, masalah jantung, kanker paru-paru, tekanan darah tinggi, depresi. Segera konsultasi lebih lanjut jika Anda mengalami masalah ini.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads