Mengenal Operasi Jantung Ulang dan Rekonstruksi

November 23, 2021 | Iman

Operasi jantung

Seorang pasien yang pernah melakukan prosedur operasi jantung, masih bisa berpotensi mengalami gangguan lain pada jantungnya seperti kerusakan katup aorta pada jantung. 

Untuk mengatasi hal tersebut, pasien diharuskan mendapat penanganan lagi berupa operasi jantung ulang dan rekonstruksi.

Dokter Spesialis Bedah Jantung, Thoraks dan Vaskular, Dr Dicky Aligheri Wartono, mengatakan bahwa operasi jantung ulang sangat umum dilakukan pada pasien yang berumur panjang, karena keberhasilan operasi jantung terdahulu atau karena diperlukan untuk memperbaiki kondisi jantung atau penggantian katup yang mengalami kerusakan. 

Operasi jantung ulang yang umum adalah perbaikan katup jantung, operasi bypass, perbaikan aneurisma, atau terjadinya peradangan pada katup jantung.

Operasi dapat dilakukan melalui tiga metode. Pertama adalah operasi terbuka dengan sayatan panjang di dada untuk membuka tulang dada. Kedua, metode invasif minimal melalui tiga atau empat lubang kecil di dada. 

“Ketiga, metode perkutaneus, yaitu penggunaan kateter. Pemilihan metode bergantung pada kondisi pasien, faktor risiko dan tingkat keparahan,” ucap dr Dicky.

Ia menjelaskan bahwa telah melakukan beberapa operasi rekonstruksi antara lain Rekonstruksi Perbaikan Aneurisma dan Operasi Jantung Ulang. 

YesDok Ads

Menurut dr Dicky, Aneurisma sendiri dikenal sebagai penyakit yang progresif, artinya pasien akan mengalami perburukan dari waktu ke waktu. 

“Pasien dengan aneurisma mempunyai risiko mengalami perburukan jantung. Operasi rekonstruksi yang dilakukan mencakup perbaikan aneurisma dan area sekitarnya yang terdampak,’’ ungkapnya.

Sementara untuk operasi ulang, sedapat mungkin dihindari karena tingkat kesulitan yang tinggi dan resiko komplikasi pasca operasi. Namun sayangnya, kadangkala sulit dihindarkan karena beresiko mengancam nyawa. 

Dr Dicky memaparkan bahwa Operasi jantung ulang atau rekonstruksi merupakan jenis operasi berisiko tinggi, sehingga diperlukan perpaduan keahlian tim dokter multidisplin pada tahap sebelum, saat hingga pasca operasi dan dilakukan di rumah sakit yang memiliki peralatan lengkap. 

Tim dokter jantung sendiri harus terdiri dari berbagai sub spesialisasi jantung untuk memastikan hasil klinis yang terbaik untuk pasien. 

“Walaupun risikonya tinggi, operasi ini bermanfaat bagi pasien karena dapat memperpanjang usia harapan hidup, lebih energik, tidak mudah lelah dan nyeri dada minimum,” tutup dr. Dicky. 

(Foto: pixabay)

YesDok Ads