Mengasuh anak memang bukan hal yang mudah terutama bagi orang tua yang baru mempunyai anak.
Kebanyakan orang tua membuang begitu banyak energinya terhadap anaknya sehingga mereka sering mengabaikan kebutuhan dirinya. Alhasil, hal tersebut disebut dengan parenting burnout.
Parenting burnout merupakan suatu kondisi dimana Anda merasa sangat lelah sehingga Anda merasa tidak punya hal apapun untuk diberikan untuk mengasuh anak Anda.
Ciri-ciri parenting burnout
Meskipun setiap orang bisa merasakan burnout secara berbeda, beberapa orang dapat alami gejala fisik sementara yang lain menghadapinya secara emosional.
Gejala burnout yang paling umum antara lain
- Kehilangan motivasi
- Perubahan nafsu makan dan pola tidur
- Merasa lelah terus menerus
- Energi terasa terkuras
- Sakit kepala dan nyeri leher atau otot
- Cenderung mengisolasi diri dari sekitarnya
Parental burnout juga mampu memengaruhi hubungan Anda dengan si kecil. Anda mungkin tidak merasa terhubung dan saling terkoneksi dengan mereka.
Hal ini dapat berpengaruh pada perkembangan si anak dan bisa menyebabkan suatu masalah di kemudian hari.
Bagaimana cara mengatasinya?
Berterus terang dengan perasaan Anda
WebMD melansir bahwa jika rasa burnout telah menyerang Anda, salah satu hal pertama yang perlu Anda lakukan yaitu mencoba mengkomunikasikan perasaan Anda dengan pasangan. Beritahu mereka kendala yang sedang Anda alami dan jika Anda membutuhkan dukungan darinya.
Tidur yang cukup
Tak dipungkiri bahwa tidur memainkan peran yang sangat penting dalam kesehatan mental. Penting bagi Anda untuk memprioritaskan tidur yang cukup.
Memperoleh tidur siang selama 20 menit dapat mengurangi kadar stres Anda serta meningkatkan fokus dan regulasi emosi dengan lebih baik.
Belajar untuk sabar
Mendidik anak tidak selalu menyenangkan, pastinya Anda sebagai orang tua pernah mengalami pasang surutnya saat membesarkan anak. Penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa hal itu normal dan mayoritas individu pernah mengalami hal ini.
