Membuat Ponsel dalam Mode Silent dapat Meningkatkan Stres, Kok Bisa?

July 04, 2022 | Helmi

silent

Beberapa orang mengatur ponsel mereka dalam mode silent dengan alasan agar dapat membantu mereka menghindari gangguan dari notifikasi yang masuk. Tetapi bagi mereka yang memiliki FOMO, kondisi ponsel dalam mode silent tersebut justru dapat meningkatkan stres mereka.

Pada dasarnya, FOMO adalah "perasaan khawatir" yang dimiliki orang-orang bahwa mereka mungkin tidak mengalami atau ketinggalan hal-hal atau informasi yang dialami orang. Ini terutama disebabkan oleh melihat media sosial.

Temuan ini dijelaskan dalam makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behavior. Untuk pekerjaan mereka, para peneliti mengumpulkan data dari 138 pengguna iPhone. 

Sekitar 42% dari mereka memiliki ponsel dalam mode getar, 8% memiliki ponsel dalam mode silent, sementara sisanya hanya mengaktifkan peringatan audio selama empat hari berturut-turut.

Peserta juga menyelesaikan survei untuk melihat apakah mereka memiliki FOMO dan memiliki aplikasi screen time di ponsel mereka untuk memantau durasi penggunaannya. 

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki ponsel dalam mode silent memiliki kecenderungan untuk mengangkat ponsel mereka untuk memeriksa pesan lebih sering daripada mereka yang memiliki ponsel dengan peringatan audio aktif atau dalam mode getar. 

YesDok Ads

Mereka juga mencatat waktu tertinggi yang dihabiskan di media sosial dibandingkan dengan mereka yang ponselnya tidak dalam mode silent.

Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang memiliki FOMO tinggi, kata para peneliti. Peneliti menambahkan bahwa tindakan sederhana untuk membungkam notifikasi tampaknya lebih "menyedihkan secara psikologis" bagi para peserta dalam penelitian ini.

Hasilnya memberikan pencerahan baru tentang dampak dari masalah sederhana membuat ponsel dalam posisi silent, terutama di antara mereka yang memiliki FOMO tinggi.

“Temuan kami menawarkan wawasan baru untuk memahami hubungan antara notifikasi dan penggunaan ponsel, terutama bagaimana isyarat suara dan getaran notifikasi meredakan ketidakpastian pengguna dan memenuhi kepuasan pengawasan informasi, sosial, dan lingkungan mereka,” tulis para peneliti.

Para peneliti merekomendasikan agar mereka yang memiliki FOMO tinggi menyesuaikan notifikasi mereka. Misalnya, mereka mungkin tetap menyalakan peringatan notifikasi dari teman dekat dan keluarga.

Meskipun mengurangi FOMO seseorang mungkin tidak mudah dilakukan, Anxiety & Depression Association of America memiliki beberapa rekomendasi untuk mengatasinya, seperti mengakui bahwa seseorang memiliki masalah dan "mengakui ketidakamanan," membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial dan mencoba mengalihkan perhatian ke kesibukan lainnya.

YesDok Ads