Anda suka pedas? Kini ada kabar baik bagi Anda. Karena mengonsumsi cabai dapat mengurangi risiko kematian dini terutama akibat penyakit jantung atau kanker.

Menurut penelitian terbaru dari American Heart Association Scientific Sessions 2020, mengonsumsi cabai dapat menurunkan risiko kematian dini dari semua penyebab kanker dan jantung hingga sekitar 25 persen. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa capsaicin yakni senyawa yang memberi rasa pedas pada cabai baik untuk kesehatan jantung dan meningkatkan metabolisme serta kinerjanya.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mencapai kesimpulan yang pasti, tetapi jika Anda menyukai makanan pedas, Anda dapat memperoleh manfaat kesehatan dan umur panjang dengan memakannya secara teratur.

Para peneliti menyaring 4.729 penelitian dari lima database kesehatan global yang mencakup lebih dari 570.000 orang di Amerika Serikat, Italia, China, dan Iran.  Mereka lalu memeriksa hasil kesehatan dari mereka yang melaporkan makan cabai dan yang tidak pernah makan cabai.

Dibandingkan dengan mereka yang secara teratur menghindari makanan pedas, konsumen cabai memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung 26 persen yang lebih rendah, risiko kematian akibat kanker 23 persen juga lebih rendah, dan risiko kematian dini 25 persen lebih rendah.

"Alasan dan mekanisme pasti yang mungkin menjelaskan temuan kami saat ini masih perlu didukung lebih jauh," kata penulis senior yang juga ahli jantung dari Ohio, Bo Xu. Xu menyebut jika diperlukan lebih banyak penelitian untuk secara meyakinkan mengatakan bahwa makan lebih banyak cabai dapat memperpanjang hidup dan mengurangi kematian.

Meskipun demikian, penelitian ini hanyalah salah satu dari sekian banyak penelitian yang menunjukkan bahwa cabai dapat membantu meningkatkan kesehatan serta kinerja. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa capsaicin  senyawa yang memberi rasa pedas pada cabai  dapat meningkatkan pencernaan, meningkatkan rasa kenyang, meningkatkan metabolisme, dan dapat menurunkan kolesterol, trigliserida, dan meningkatkan peradangan.

“Studi ini menyoroti bahwa faktor makanan mungkin memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Kami juga terus menganalisis data mereka dan menarik kesimpulan lebih dalam terkait temuan ini," kata Xu menambahkan.

(Foto : pixabay)