Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang jadi musuh semua orang. Jerawat bisa bersarang di kulit akibat banyak faktor. Namun, jarang orang tahu bahwa ternyata makanan bersantan bisa memicu jerawatan. Bagi Anda yang rentan terhadap jerawat wajib membatasi makanan bersantan.
Melansir dari Medical News Today, kandungan nutrisi secangkir santan mentah kalengan sebagai berikut:
- Kalori: 445
- Protein: 4,57 gram
- Karbohidrat: 6,35 gram
- Vitamin C: 0,23 gram
- Kalsium: 0,041 gram
- Magnesium: 0,104 gram
- Zat besi: 0,746 gram
- Kalium: 0,497 gram
Selain itu, secangkir santan mengandung 50 gram lemak sehingga berpengaruh pada kadar minyak alami di wajah. Kadar lemak yang cukup tinggi pada santan dapat meningkatkan kadar sebum atau minyak alami pada wajah yang terkontaminasi. Jadi, pori-pori Anda akan tersumbat dan jerawat bermunculan. Namun, bukan berarti Anda akan berjerawat langsung setelah mengonsumsi makanan bersantan. Karena kondisi dan kesehatan kulit setiap orang berbeda-beda.
Faktor penyebab jerawat lainnya adalah bakteri, kosmetik, pengaruh hormon, psikologis, kebersihan wajah, faktor keturunan, kadar minyak yang berlebihan dan usia terutama saat pubertas. Sementara cara pengobatan jerawat secara alami sebaiknya lakukan hal-hal ini:
- Menggunakan sabun cuci muka yang ringan.
- Pakailah air biasa saat membersihkan wajah.
- Jarang terlalu sering atau cukup cuci muka dua kali sehari.
- Jangan memencet jerawat karena dapat menyebabkan infeksi.
- Gunakan produk kosmetik yang non comedogenic.
- Sebelum tidur pastikan sudah mencuci muka terlebih dahulu.
- Sebisa mungkin hindari menyentuh wajah dengan tangan.
- Banyak minum air putih.
- Kurangi makanan yang berminyak dan perbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Istirahat yang cukup.
Dampak dari makanan bersantan berlebihan yang harus diwaspadai selain jerawat adalah berisiko memicu timbulnya masalah kesehatan lainnya. Diantaranya, kolesterol, jantung dan stroke. Mengurangi penyerapan kolesterol dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan berserat, seperti buah, sayuran, biji-bijian, oat, dan produk serealia utuh.
(Foto: charleston physicians)
