Makan Terlalu Banyak Protein Tingkatkan Risiko Kanker

January 18, 2020 | Iman

Makanan berlebih

Protein adalah bagian penting dari diet sehat. Kandungan zat penting membantu membangun dan memperbaiki otot, meningkatkan berat badan, meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi lemak. Namun, tahukah Anda jika sebetulnya kelebihan protein dalam jumlah harian yang disarankan meningkatkan risiko kesehatan termasuk kanker.

 
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet yang tinggi protein khususnya protein berbasis daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Para peneliti percaya bahwa ini bisa disebabkan oleh senyawa karsinogenik dan lemak dalam daging.

 
Menurut penelitian tersebut, protein tambahan dalam makanan Anda dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker sebesar 4 persen. Bukan hanya ini, pecinta daging lebih mungkin meninggal karena diabetes.

 
Bahkan jika Anda mengonsumsi protein dalam jumlah sedang, Anda mungkin masih tiga kali lebih mungkin meninggal karena kanker daripada mereka yang mendapat kurang dari 10 persen kalori dari protein.

 
Penelitian ini melibatkan 6.138 peserta yang berusia di atas 50 tahun dan diterbitkan dalam jurnal Metabolisme Sel dan ditulis oleh Valter Longo.

YesDok Ads

 
Dalam penelitian itu menyebutkan jika rata-rata seseorang harus makan sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan mereka. Misalnya, jika berat badan Anda 50 kilo, Anda harus makan tidak lebih dari 40 gram protein setiap hari.

 
Berikut acuannya:

  • Diet tinggi protein: Ketika Anda mendapatkan 20 persen kalori Anda atau lebih dari protein, termasuk nabati dan hewani.
  • Diet protein sedang: Ketika Anda mendapatkan 10 hingga 15 persen kalori dari protein.
  • Diet rendah protein: Ketika Anda mendapatkan 10 persen atau kurang kalori dari protein.

 
Menurut penelitian tersebut, jumlah karbohidrat dan lemak yang dimakan seseorang, tampaknya tidak berperan dalam tingkat kanker. Dalam penelitian tersebut juga mengatakan jika jumlah lemak yang dimakan seseorang yang dibutuhkan tidak diperoleh dalam tingkat kanker.

(Foto: webmd)

YesDok Ads