Lewatkan Sarapan Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas Pada Remaja

July 25, 2019 | Helmi

Obesitas ternyata juga mengintai anak-anak dan remaja. Seperti temuan A.S. Center for Disease Control and Prevention yang memperkirakan bahwa hampir 13,7 juta anak muda Amerika dipengaruhi oleh epidemi obesitas.

Menganalisa perilaku remaja, para peneliti mengatakan bahwa mereka yang melewatkan sarapan menunjukkan tanda-tanda obesitas atau kelebihan berat badan. Sebuah studi baru menemukan kebiasaan pagi hari secara langsung terkait dengan diet yang tidak seimbang dan kegiatan yang tidak sehat.

Studi yang dipublikasikan dalam Scientific Reports itu menyatakan bahwa jutaan anak-anak dan remaja di seluruh dunia melewatkan sarapan. Kelompok umur yang sama juga cenderung mengganti makanan sehat di pagi hari dengan produk-produk dengan nilai gizi rendah, seperti camilan goreng, kue kering, dan minuman manis.

Para peneliti menganalisis data dari dua survei terpisah di Eropa dan Brasil yang bersama-sama melibatkan lebih dari 4.500 remaja, berusia antara 12 hingga 18 tahun. Tim mengamati perilaku yang berkaitan dengan keseimbangan energi, berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh responden.

YesDok Ads

Responden juga ditanyai tentang tingkat aktivitas fisik mereka di sekolah, di rumah, saat liburan atau saat bepergian. Tim peneliti mengatakan, para remaja yang melewatkan sarapan selama penelitian menunjukkan indeks massa tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang biasanya makan makanan sehat di pagi hari.

"Dengan melewatkan sarapan, jutaan anak-anak dan remaja di seluruh dunia mungkin mengganti makanan buatan rumah yang lebih sehat termasuk produk susu, sereal gandum dan buah-buahan dengan makanan cepat saji di tempat dalam perjalanan ke sekolah, atau di sekolah itu sendiri," kata peneliti.

Peneliti menambahkan, pola makan yang tidak seimbang adalah umum di antara remaja yang memiliki kebiasaan menetap, menghabiskan lebih banyak waktu menonton televisi, menggunakan komputer atau bermain video game. Perilaku seperti itu telah banyak dikaitkan dengan konsumsi kalori dan obesitas yang tinggi.

(Foto: Daily Express)

YesDok Ads