Kurangi Asupan Garam untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh

June 19, 2021 | Iman

Makanan penuh garam

Garam adalah bumbu dapur paling populer yang digunakan dalam berbagai masakan di seluruh dunia. Hal ini tidak hanya ditambahkan ke makanan sebagai agen penyedap tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan manusia.

Garam atau dikenal dengan nama lain Natrium merupakan sumber mineral penting seperti ion natrium dan klorida dalam makanan manusia. Natrium membantu fungsi saraf dan otot dan terlibat dalam pengaturan cairan dalam tubuh, sementara klorida membantu menjaga keseimbangan jumlah cairan di dalam dan di luar sel. Kedua mineral tersebut juga berperan dalam menjaga tekanan dan volume darah.

Sayangnya, ketika dikonsumsi secara berlebihan, zat penyedap yang sangat ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penelitian lain bahkan menunjukkan bahwa hal dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda.

Menambahkan terlalu banyak garam ke dalam makanan dapat mengganggu fungsi antibakteri sel kekebalan. Sebuah studi baru yang ditampilkan dalam Science Translational Medicine untuk pertama kalinya mengungkapkan bahwa garam juga dapat mempersulit sistem kekebalan untuk menghancurkan bakteri di beberapa organ manusia. Sebuah studi laboratorium yang dilakukan oleh tim peneliti dari University Hospital of Bonn di Jerman tersebut menemukan bahwa diet tinggi garam memperburuk infeksi bakteri umum pada ginjal yang disebut Escherichia coli.

YesDok Ads

Untuk meyakinkan bahwa efek dari asupan garam yang berlebihan berbahaya, para peneliti menginfeksi tikus dengan Listeria (bakteri). Setelah tes, ditemukan bahwa infeksi lebih buruk pada tikus yang diberi diet tinggi garam. Diet tinggi garam melemahkan jenis sel respon imun, neutrofil, yang terutama membantu tubuh dalam memerangi infeksi bakteri ginjal. Di bagian tubuh lainnya, ginjal membantu menjaga konsentrasi garam dengan mengeluarkan kelebihan natrium.

Sesuai anjuran WHO, setiap orang dewasa harus mengonsumsi kurang dari 5 g (kurang dari satu sendok teh) garam per hari. Untuk anak-anak, asupan garam maksimal yang disarankan harus lebih rendah daripada orang dewasa. Kondisi ini tergantung pada kebutuhan energi mereka relatif terhadap orang dewasa. Tingkat rekomendasi ini tidak termasuk menyusui (0–6 bulan) atau periode pemberian makanan pendamping ASI dengan terus menyusui (6–24 bulan).

Studi ini dengan jelas menunjukkan bahwa jika Anda ingin menjaga diri Anda tetap sehat dan meningkatkan imun, Anda tidak boleh mengonsumsi lebih dari kadar garam yang disarankan dalam sehari. Makanan tinggi garam dapat mempengaruhi kesehatan Anda secara umum.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads