Ketahui Penyebab Sakit Perut di Malam Hari

December 03, 2020 | Claudia

Sakit perut

Sakit perut di malam hari merupakan masalah yang sangat umum dan dapat terjadi karena berbagai alasan. Banyak kasus sakit perut di malam hari disebabkan karena masalah pencernaan, yang kemudian membaik seiring dengan perubahan gaya hidup atau pengobatan medis.

Nyeri perut di malam hari juga bisa menjadi suatu tanda kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti kanker atau penyakit jantung. Untuk kasus ini, biasanya sakit perut di malam hari juga disertai dengan berbagai gejala tambahan yang lebih parah.

Masalah pencernaan dianggap sebagai penyebab paling umum dari kondisi sakit perut di malam hari. Makan menjelang waktu tidur menyebabkan pencernaan terjadi saat Anda tengah berbaring, sehingga membuat asam lambung lebih mudah mengalir kembali ke saluran pencernaan.

kesulitan tidur dan gangguan tidur dapat membuat kondisi seperti penyakit mag, sindrom iritasi usus besar (IBS), dan penyakit radang usus menjadi lebih buruk. Selain itu, berbaring juga dapat meningkatkan tekanan pada beberapa cedera otot, sendi, atau tulang. Hal ini dapat membuat rasa sakit dan ketidaknyamanan menjadi lebih intens.

Penyebab dari sakit perut di malam hari meliputi:

Refluks asam

Saat asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, sensasi terbakar dapat terjadi. Refluks asam tak hanya menyebabkan sakit perut, namun juga menyebabkan mual, muntah, gas, kembung, radang tenggorokan, dan batuk.

Sejumlah faktor diduga dapat meningkatkan risiko refluks asam, dengan yang paling umum termasuk:

YesDok Ads

  • Konsumsi alkohol yang berlebihan
  • Makan berlebihan, terutama menjelang waktu tidur
  • Berbaring terlalu cepat setelah makan
  • Kelebihan berat badan
  • Konsumsi makanan tinggi lemak, pedas, dan digoreng, bersama dengan cokelat dan kopi

Masalah pada usus dan tenggorokan

Penyakit gastroesophageal reflux (GERD) adalah penyebab umum dari sakit perut di malam hari. Kondisi ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada dan perut, mulas, mual, dan gangguan pencernaan. Gejala GERD kerap meningkat saat seseorang dalam posisi berbaring.

Sementara gastritis adalah kondisi di mana dinding perut mengalami iritasi dan meradang. Hal ini bisa menimbulkan rasa nyeri atau panas, mual, muntah, dan pembentukan gas berlebih.

Radang lambung dan usus, atau tukak lambung

Radang lambung dan usus bisa menyebabkan sensasi terbakar di daerah perut. Nyeri bisa bertambah parah setelah makan dan pada saat perut kosong. Malam hari sering kali merupakan waktu terpanjang di antara waktu makan, di mana perut Anda juga akan kosong dalam waktu yang lama, sehingga kerap menimbulkan rasa sakit.

Penyebab paling umum dari radang lambung dan usus termasuk:

  • Bakteri H. pylori
  • Penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang berlebihan atau berkepanjangan

(Foto: self.com)

YesDok Ads