Kenali Subvarian Baru Omicron yang Diyakini Lebih Cepat Menular

June 15, 2022 | Iman

Omicron varian

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 12 Mei 2022, resmi menyatakan subvarian Omicron baru, yaitu BA.4 dan BA.5 sebagai Variant of Concern. Dikarenakan, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini dengan cepat dan masif meluas ke berbagai negara dan menyebabkan lonjakan kasus.

Dari studi awal di Eropa, ada perubahan karakteristik dari varian-varian baru ini, selain lebih cepat menular, juga mampu menghindari kekebalan tubuh paska infeksi Covid-19 dari varian sebelumnya.

Namun, kesimpulan ini masih bersifat sementara dan membutuhkan studi lanjutan, serta tidak ditemukan indikasi varian ini menyebabkan gejala lebih parah. Menurut European Centre for Disease Prevention and Control, peluang penularannya dapat menurun jika seseorang telah divaksin dibandingkan yang belum walau sudah terinfeksi sebelumnya.

Sementara itu, dari laporan lainnya disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron BA.1 dan BA.2. Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya,'

Satu yang perlu diwaspadai adalah immune escape, artinya imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian omicron.

YesDok Ads

Untuk gejala, subvarian baru omicron ini juga tidak jauh berbeda dengan varian lainnya. Untuk gejala umum, seseorang yang terinfeksi akan mengalami demam, batuk, kelelahan dan hilang penciuman. Sementara gejala tidak umumnya meliputi badan pegal, sakit tenggorokan, diare, sakit kepala hingga mata merah.

Di Indonesia sendiri, sejauh ini terdapat 8 kasus varian BA.4 dan BA.5 terhitung sejak Selasa (14/6/2022). Dari 8 orang yang tertular BA.4 dan BA.5 tersebut, hanya 1 orang yang bergejala sedang dan belum mendapatkan vaksinasi booster. Sementara itu, 7 pasien lainnya sudah mendapatkan vaksinasi booster dan semua tanpa gejala atau bergejala ringan.

Pada prinsipnya munculnya varian baru di negara-negara tidak bisa dihindarkan. Namun, bisa dicegah penyebarannya dengan menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat.

(Foto: newsmedicalnet)

YesDok Ads