Kenali Penyebab, Gejala, dan Faktor Risiko Penyakit Kusta

June 16, 2022 | Claudia

Kusta

Penyakit kusta merupakan jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae (M.leprae), yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer, mata, dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Kusta dulunya dianggap sebagai salah satu penyakit yang dapat dengan cepat menular, dan menimbulkan masalah yang parah. Benarkah demikian?

Ternyata, penyakit kusta tidak mudah menyebar dan menular. Pengobatan medis saat ini pun sudah dapat membantu mengatasi kusta dengan sangat efektif. Kerusakan saraf yang menyebabkan kelumpuhan dan buta bisa terjadi, jika seorang penderita kusta tidak mendapat pengobatan.

M.leprae adalah bakteri yang tumbuh dengan lambat. Ini bisa menyebar melalui kontak kulit yang lama dengan seorang penderita kusta. Tak hanya itu, kusta juga bisa menular lewat inhalasi, atau menghirup udara yang telah terkontaminasi dengan droplet dari penderita kusta saat ia bersin atau batuk. 

Penyakit kusta membutuhkan waktu inkubasi yang cukup lama, yakni sekitar 40 hari sampai 40 tahun. Gejala biasanya muncul 3–5 tahun setelah seseorang tertular bakteri ini. Ibu hamil yang memiliki kusta tak perlu khawatir, sebab kusta tidak dapat ditularkan ke bayi yang ada di dalam kandungan.

YesDok Ads

Gejala utama kusta adalah munculnya bercak putih dan lesi di kulit yang berbentuk benjolan. Lesi bisa disertai kebas dan bahkan menyebabkan kelemahan otot.

Sementara itu, berikut merupakan beberapa faktor risiko dari kusta, yakni:

  • Kontak dekat dan berulang dengan seseorang yang tengah mengidap kusta dan tidak mendapatkan pengobatan dalam waktu lama.
  • Terpapar dengan droplet yang keluar dari batu atau bersin penderita kusta.
  • Ada kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri kusta.
  • Memiliki kelainan genetik pada sistem imun
  • Tinggal di wilayah dengan endemik kusta.

(Foto: leprosymission.org.au)

YesDok Ads