Masalah kulit bisa timbul dimana saja. Bukan hanya pada kulit yang terlihat tetapi juga pada kulit kepala. Dermatitis seboroik merupakan penyakit kulit yang menyebabkan bercak bersisik dan kulit merah terutama pada kulit kepala. Dermatitis seboroik ini dianggap sebagai bentuk penyakit kulit kronis atau jangka Panjang pada kepala. 

Sebenarnya, dermatitis seboroik ini tidak hanya terjadi di kulit kepala saja. Tetapi bisa terjadi di area tubuh yang berminyak. Seperti wajah, dada bagian atas dan punggung. Selain kulit kepala yang bersisik dan kemerahan, dermatitis seboroik dapat menyebabkan ketombe yang membandel.

Dermatitis seboroik tidak muncul begitu saja pada kulit kepala. Dermatitis seboroik disebabkan oleh jamur yang dikenal dengan nama malassezia yang terdapat pada minyak yang dikeluarkan oleh kulit. Meski begitu penyakit kulit ini tidak membahayakan dan bukan penyakit menular. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri jika dermatitis seboroik ini memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Pada bayi, dermatitis seboroik dikenal dengan sebutan cradle cap. 

Dermatitis seboroik ini juga akan memengaruhi rontok atau tidaknya rambut. Saat seseorang mengalami dermatitis seboroik maka akar rambut akan mengalami inflamasi sehingga mudah rontok. Selain itu, dermatitis seboroik juga dapat menimbulkan rasa gatal pada kulit kepala. Dan, jika digaruk dapat menimbulkan bercak merah atau ruam.

Untuk lama durasi penyembuhan dermatitis seboroik ini tergantung pada tingkat keparahannya, paling cepat selama dua minggu. Jika tidak segera ditangani maka dermatitis seboroik ini akan meluas. Lama kelamaan bercak tersebut pun dapat menjadi lebih tebal dan setelahnya meninggalkan bekas kecoklatan. Luka garuk juga dapat berubah menimbulkan komplikasi seperti infeksi bakteri atau jamur. 

Pengobatannya melibatkan perawatan diri dan sampo obat, krim dan lotion. Bahkan perawatan ini tidak bisa dilakukan hanya satu kali saja namun harus dilakukan secara berulang dan rutin. Pada kasus dermatitis seboroik dengan tingkat keparahan sedang dan berat maka  dapat diberikan obat oral dan obat antijamur.

(Foto: bebeautiful)