Kenali Penanganan Tepat Luka Diabetes

April 21, 2022 | Iman

Diabetes

Luka diabetes merupakan suatu kondisi kerusakan jaringan kulit yang ditemukan pada pasien diabetes, dimulai dari epidermis, dermis, jaringan subkultan dan menyebar ke jaringan yang lebih dalam, seperti tulang dan otot. Luka diabetes merupakan komplikasi yang paling umum terjadi pada penyandang diabetes.

20% pasien diabetes yang dirawat inap disebabkan oleh masalah luka diabetes. Fakta tentang luka diabetes, sering terjadi pada ekstemitas bawah dan sulit untuk sembuh.

“Jadi penting sekali kita memahami luka diabetes dan cara pencegahannya. Selain itu perawatan dan pengobatan luka diabetes juga membutuhkan biaya mahal. 2-3% penyandang luka kaki diabetes mengalami amputasi dan diperkirakan setiap 30 detik amputasi terjadi akibat luka diabetes” ungkap Kepala Keperawatan RSUI, Dr. Debie Dahlia, S.Kp, MHSM.

Risiko luka diabetes dapat dialami oleh pasien diabetes yang sudah menderita penyakit tersebut sekitar 5-10 tahun. Semakin lama menderita diabetes, maka semakin tinggi juga risikonya. 

Area yang berisiko terjadi luka bisa di telapak kaki, area persendian, atau area lain. Penyebab mudah terjadinya luka pada pasien diabetes karena terjadi keruskan saraf pada daerah kaki, yang dapat menyebabkan kelainan bentuk kaki, berkurangnya sensasi merasakan sentuhan, sakit, maupun perubahan suhu. 

Selain itu kulit kering dan gangguan regulasi keringat yang kulit kering, juga berpotensi menyebabkan luka.

Penanganan luka kaki diabetes harus dilakukan secara komprehensif. “Penanganan tidak boleh ke klinik luka saja, atau ke spesialis penyakit dalam aja, namun juga harus komprehensif, misalnya juga ke vaskuler” ujar dr Debie.

Pada prinsipnya dalam penanganan luka kaki diabetes, ada tiga hal yang harus dilakukan yaitu kontrol faktor risiko, revaskularisasi, dan perawatan luka.

YesDok Ads

Luka diabetes kering yang terjadi pada pasien diabetes belum tentu lebih mudah penanganannya. Terkadang ada juga luka diabetes kering yang sudah berwarna hitam dipermukaannya. 

Menurut dr Debie hal ini disebabkan karena jaringan sudah mati. Selain itu, belum tentu luka yang kering lebih baik dari luka yang basah.

Sementara itu tips yang aman berpuasa pada pasien diabetes diantaranya jika pasien diabetes ingin berpuasa, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter 1-2 bulan sebelumnya. 

Pada saat konsultasi tersebut dokter akan mengevaluasi gula darah pasien dan dari hasil evaluasi akan dilakukan pengelompokan mana yang memiliki faktor risko sangat tinggi, tinggi, sedang, dan ringan.

Kelompok dengan faktor risiko yang sedang dan rendah dapat dianjurkan untuk berpuasa, Kelompok sedang dan rendah ini adalah pasien yang menggunakan obat tablet dan gula darahnya terkontrol. 

Sedangkan kelompok faktor risiko yang sangat tinggi dan tinggi tidak dianjurkan berpuasa.

Rekomendasi makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa dan sahur pada prinsipnya sama saja dengan hari-hari sebelumnya, hindari makan-makanan manis dan perbanyak serat. Konsumsi kurma dan madu juga tidak ada larangan, pasien diabetes dapat mengkonsumsi kurma dan madu namun tidak boleh berlebihan.

(Foto: drelsaadi.com)

YesDok Ads