Kenali Gejala Tumor Otak

June 24, 2022 | Iman

Gejala tumor otak

Tumor otak memiliki gejala beragam, penyakit mematikan ini tidak punya gejala yang sama karena menyesuaikan letak tumor berada di bagian otak besar, otak kecil, atau batang otak.

Otak besar berfungsi penglihatan, berbicara, mendengar, dan kognitif. Jika otak kecil, itu untuk keseimbangan saat berjalan. Batang otak yang nantinya akan mengatur pernapasan, suhu, atau tekanan darah.

Apabila lokasi tumor berada di area otak besar, maka gejala yang dialami pasiennya ialah gangguan fungsi penglihatan, gangguan pendengaran, atau gangguan kognitif. Namun, jika lokasi tumor berada di bagian obat kecil, pasien mengalami kesulitan berjalan dengan seimbang. 

Jika lokasi tumor berada di sekitar batang otak, kesulitan mengatur pernapasan menjadi salah satu gejala yang dialami pasien.

Ada dua jenis tumor, yakni tumor jinak dan tumor ganas (kanker). 

Umumnya, jika tumor jinak sudah diangkat, maka pengobatannya sudah selesai dan kecil kemungkinan untuk tumor tersebut muncul kembali. Berbeda dengan kanker yang memiliki kemungkinan datang kembali setelah tumor ganas itu diangkat atau usai pengobatan kombinasi.

YesDok Ads

Secara teori, sampai saat ini belum diketahui secara pasti tentang penyebab kanker dan tumor. Tapi salah satu teori menyatakan, ada perubahan materi genetik atau karena adanya infeksi karena virus atau karena adanya paparan dengan bahan-bahan yang bersifat karsinogenik dan menyebabkan perubahan pada materi genetik (mutasi DNA).

Salah satu hal yang dialami pasien tumor otak adalah mual, hingga muntah. Hal itu dampak dari tumornya sendiri atau efek kemoterapi. Maka, akan sulit memenuhi asupan nutrisi pasien kanker, khususnya yang mengalami defisit makan.

Pejuang kanker yang kesulitan makan berisiko mengalami malnutrisi dan berat badan menurun drastis. Kualitas hidup pun menjadi buruk, karena dapat muncul penyakit lain, seperti infeksi dan sarkopenia (massa otot mengecil dan badan menjadi lemas).

Pejuang kanker harus mendapatkan energi yang banyak, tetapi karena makannya susah maka akan menjadi beban tersendiri bagi mereka.

Upayakan makan sedikit tetapi dengan bobot kalori yang besar dan tinggi protein, selain itu juga memenuhi keragaman nutrisi dan bersumber dari jenis makanan yang segar, bukan makanan olahan atau kalengan, tidak tinggi gula, lemak trans, dan lemak jenuh,” tambahnya.

(Foto: medicinenet)

YesDok Ads