Fast food dikenal dengan dampak buruknya yang mampu berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Fast food umumnya mengacu pada makanan yang ingin dikonsumsi secara instan.

Berbagai banyak bukti telah menunjukkan bahwa adanya efek kesehatan yang negatif akibat sering mengonsumsi makanan cepat saji yang berlebihan.

Banyak perusahan makanan cepat saji yang mencantumkan jumlah kalori yang dimiliki oleh setiap itemnya. Namun hal itu belum dapat menjadi pertimbangan apakah sehat atau tidak.

Pengaruh fast food bagi tubuh

Sistem pencernaan

Kebanyakan makanan cepat saji mengandung karbohidrat dengan jumlah serat yang rendah.

Ketika sistem pencernaan Anda sejenis memecah makanan saji, karbohidrat dilepaskan sebagai glukosa ke dalam aliran darah. Akibatnya gula darah Anda akan meningkat.

Pankreas Anda merespons lonjakan glukosa dengan melepaskan insulin. Insulin mengangkut gula ke seluruh tubuh ke sel-sel yang membutuhkannya untuk energi.

Saat tubuh menggunakan dan menyimpan gula, glukosa akan kembali menjadi normal.

Proses glukosa tersebut diatur oleh tubuh dan selama seseorang dalam kondisi sehat, organ bisa menangani lonjakan gula dengan baik. 

Karbohidrat mampu menyebabkan lonjakan gula darah yang terus menerus terjadi. Kondisi ini bisa memicu berbagai penyakit serius seperti diabetes tipe 2, peningkatan berat badan dan resistensi insulin.

Sistem pernapasan

Kalori berlebih yang dikandung oleh makanan bisa menyebabkan penambahan berat badan. Hal tersebut dapat memicu peningkatan risiko obesitas.

Obesitas mampu meningkatkan risiko gangguan pernapasan, termasuk sesak napas dan asma.

Sistem kekebalan tubuh

Salah satu studi oleh Nutrition Journal fokus terhadap pengaruh diet western atau jenis diet yang penuh dengan makanan olahan seperti daging olahan, makanan yang digoreng dan makanan kemasan terhadap sistem imun.

Diet tersebut mengandung berbagai jumlah garam, gula dan lemak jenuh yang buruk bagi kesehatan tubuh.