KENAL DAN WASPADAI GEJALA SERANGAN JANTUNG

February 13, 2021 | Dr. Marshell Timotius Handoko, S.Ked

serangan jantung

Infark miokard (MI) (yaitu, serangan jantung) adalah kematian ireversibel (nekrosis) otot jantung sekunder akibat kekurangan suplai oksigen yang berkepanjangan (iskemia). Kondisi iskemia paling sering disebabkan adanya sumbatan pembuluh darah jantung utama yang menyebabkan terjadinya penurunan mendadak suplai oksigen ke otot jantung yang diperdarahi pembuluh darah yang tersumbat.

Pasien dengan MI (serangan jantung) tipikal mungkin memiliki gejala berikut dalam beberapa hari atau bahkan minggu sebelum kejadian (meskipun tipe serangan jantung STEMI khas dapat terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan):

  • Kelelahan
  • Ketidaknyamanan dada
  • Perasaan tidak enak, tidak nyaman seluruh tubuh

Nyeri dada khas pada MI (serangan jantung) akut memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Intens dan tak henti-hentinya selama 30-60 menit
  • Nyeri disekitar Substernal, dan sering menjalar ke leher, bahu, dan rahang, dan menuruni lengan kiri
  • Biasanya digambarkan sebagai sensasi tekanan substernal yang juga dapat ditandai dengan meremas, nyeri, terbakar, atau bahkan tajam
  • Pada beberapa pasien, gejalanya epigastrik, dengan perasaan gangguan pencernaan atau sesak dan gas.

Jika dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital mungkin menunjukkan hal-hal berikut pada MI (serangan jantung):

  • Denyut jantung pasien sering meningkat (takikardik) akibat pelepasan simpatoadrenal yang tinggi
  • Denyut nadi mungkin tidak teratur karena ektopi ventrikel, irama idioventrikel yang dipercepat, takikardia ventrikel, fibrilasi atrium atau flutter, atau aritmia supraventrikular lainnya; mungkin ada bradiaritmia
  • Secara umum, tekanan darah pasien awalnya meningkat karena vasokonstriksi arteri perifer akibat respons adrenergik terhadap nyeri dan disfungsi ventrikel.
  • Namun, dengan MI (serangan jantung) tipe ventrikel kanan atau disfungsi ventrikel kiri yang parah, hipotensi dan syok kardiogenik dapat muncul
  • Laju pernapasan dapat meningkat sebagai respons terhadap kongesti paru atau kecemasan
  • Batuk, mengi (sesak nafas seperti asma), dan produksi sputum berbusa (dahak atau riak) dapat terjadi

Kondisi serangan jantung bersifat mengancam nyawa, pertolongan pertama yang tepat bisa memberikan harapan yang sangat baik.
Namun lebih baik melakukan pencegahan lebih awal dengan mengontrol segala faktor resiko yang bisa menyebabkan serangan jantung. Segera konsultasikan diri anda dengan dokter YesDok, kontrol faktor resiko dan jangan tunggu hingga masalah kesehatan sudah terjadi. Profil kolestrol yang buruk menjadi salah satu hal yang bisa diusahakan dalam pencegahan untuk serangan jantung. 

YesDok Ads