Ini yang Perlu Anda Ketahui tentang Hantavirus

March 25, 2020 | Claudia

Hantavirus

Belum usai kehebohan akibat virus Corona, muncul lagi satu virus yang tengah menggegerkan warganet di seluruh dunia, Hantavirus. Virus yang lagi-lagi berasal dari Cina ini, tengah diperbincangkan oleh warganet dan bahkan memuncaki trending topic di platform media sosial Twitter. Pasalnya, virus ini juga memakan korban jiwa.

Hantavirus atau Sindrom Paru Hantavirus (HPS) merupakan penyakit pernapasan parah yang bisa membahayakan manusia. Virus ini sebagian besar disebarkan oleh tikus.

Kabar baiknya, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Hantavirus tidak menyebar melalui udara melainkan menyebar ketika seseorang menyentuh urine, feses, dan air liur tikus yang membawa Hantavirus. 

Di Amerika, Hantavirus dikenal sebagai Hantavirus "Dunia Baru" dan dapat menyebabkan sindrom paru Hantavirus (HPS) sementara di Eropa dan Asia, dikenal dengan nama Hantavirus "Dunia Lama" yang dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS).

Masa inkubasi penyakit belum bisa diketahui dengan jelas, karena masih sedikitnya jumlah kasus Hantavirus yang dilaporkan. Namun, berdasarkan informasi yang terbatas, CDC menegaskan bahwa gejala dapat berkembang antara 1 hingga 8 minggu setelah seseorang terpapar urine, feses, atau air liur dari tikus yang terinfeksi. HPS juga tidak dapat ditularkan dari orang-ke-orang seperti Covid-19, sementara penularan HFRS antar manusia sangat jarang ditemukan.

YesDok Ads

Beberapa gejala awal dari Hantavirus adalah:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Panas dingin (Meriang)
  • Masalah di perut seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut
  • Nyeri otot, terutama pada bagian otot besar seperti paha, punggung, pinggul, dan bahu

Selanjutnya, setelah 4 hingga 10 hari dari fase awal penyakit, gejala-gejala lain yang kemudian juga akan muncul adalah:

  • Batuk
  • Sesak napas
  • Dada terasa kencang
  • Lebih lanjut HFRS juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah, kebocoran pembuluh darah, dan gagal ginjal akut.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus atau vaksin untuk infeksi Hantavirus. Namun, CDC menunjukkan bahwa jika infeksi Hantavirus terdeteksi lebih awal, maka peluang kesembuhan pasien akan semakin tinggi. Pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) akan diintubasi dan diberikan terapi oksigen untuk mengelola gangguan pernapasan parah yang dialami akibat Hantavirus. Semakin awal pasien dibawa ke perawatan intensif makan akan semakin baik.

Perlu diingat bahwa Hantavirus tidak menular dari orang-ke-orang, sehingga Anda tidak perlu panik. Utamakan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 dengan melakukan physical distancing dan sementara tetap berada di rumah saja. Jika terjadi gejala penyakit, segera periksakan diri dengan dokter via aplikasi YesDok.

(Foto: Freepik/subsri13)

YesDok Ads