Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Menstruasi dianggap tidak teratur jika selalu lebih dari 38 hari, atau jika durasinya terus berubah setiap periode.

Menstruasi yang tidak teratur dapat dikaitkan dengan berbagai penyebab, dari mulai ketidakseimbangan hormon hingga kondisi medis lainnya. Berikut ini merupakan beberapa penyebabnya:

Stres

Penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mengganggu siklus menstruasi. Stres bekerja dengan mengganggu bagian otak yang mengontrol hormon yang berfungsi mengatur siklus menstruasi. Menstruasi akan kembali normal setelah stres berkurang.

Olahraga berlebihan

Olahraga yang intens atau berlebihan terbukti dapat mengganggu hormon yang bertanggung jawab untuk menstruasi. Atlet wanita sering mengalami amenore, yakni ketika ia mtidak mendapatkan menstruasinya sama sekali. Mengurangi intensitas latihan fisik dan meningkatkan jumlah kalori dapat membantu melancarkan kembali siklus menstruasi.

Penurunan berat badan yang ekstrem

Penurunan berat badan yang berlebihan atau terlalu cepat dapat menyebabkan menstruasi berantakan. Tidak mengonsumsi cukup kalori dapat mengganggu produksi hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi.

Segera temui dokter ketika:

• Berat badan Anda sangat rendah
• Berat badan terus menurun bahkan tanpa sebab yang jelas
• Anda mengalami gangguan makan

Kelebihan berat badan

Obesitas diketahui dapat menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur. Riset menunjukkan bahwa kelebihan berat badan dapat berdampak pada kadar hormon dan insulin, yang dapat mengganggu siklus menstruasi seseorang.

Kenaikan berat badan yang cepat juga dapat menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur. Kenaikan berat badan dan menstruasi yang tidak teratur merupakan gejala umum dari PCOS dan hipotiroidisme, segera temui dokter jika Anda mengalami hal ini.

(Foto: webmd.com)