Dari minggu awal kehamilan hingga memasuki trimester terakhir, bayi dalam kandungan akan mengalami banyak perkembangan. Selama hamil, salah satu momen yang ditunggu-tunggu adalah tendangan pertama si kecil. Gerakan lembut dari di kecil yang berada dalam kandungan memiliki arti.

Biasanya tendangan si kecil sudah bisa dirasakan saat memasuki usia lima atau enam bulan. Semakin besar usia kandungan maka akan semakin kuat tendangannya. Bahkan kekuatan tendangannya setara 44,5 newton atau seperti palu yang digunakan untuk mengetok paku. Namun, setiap ibu hamil tentu berbeda-beda saat merasakannya. Apabila ibu hamil aktif bergerak, bayi dalam kandungan akan semakin bersantai bahkan tertidur dan sebaliknya. Berikut alasan mengapa bayi menendang dalam kandungan:

Sebagai respon pada sekitarnya

Bayi dalam kandungan akan bergerak dan menendang perut ibu hamil karena ia bisa merespon apa yang ia rasakan sejak dalam kandungan. Seperti bila ia merasa terlalu silau, terlalu berisik, serta respon terhadap makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Bila ibu hamil mengonsumsi makanan dengan cita rasa yang kuat, si kecil akan terstimulasi untuk bergerak.

Untuk perenggangan dan relaksasi

Bukan hanya ibu hamil, bayi dalam kandungan juga butuh melakukan perenggangan untuk relaksasi. Saat ibu hamil menenangkan tubuhnya dengan istirahat atau yoga, maka bayi dalam kandungan juga akan semakin rileks dan lebih tenang.

Melatih tulang, sendi dan otot

Gerakan atau tendangan bayi dalam kandungan bukan hanay sekadar cari perhatian pada ibunya. Tendangan tersebut bisa bermanfaat karena dapat melatih tulang, sendi dan otot agar lebih kuat. Hal tersebut sangat bagus bagi perkembangan janin, karena tendangan si kecil sejak dalam kandungan bisa memprediksi kekuatan tulang dan sendinya saat dewasa nanti.

Tendangan bayi akan berkurang saat memasuki usia kehamilan 36 minggu dan hal ini termasuk normal sehingga tidak perlu ditakutkan. Pada usia kandungan ini, ibu hamil hanya akan merasakan beberapa kali tendangan si kecil dan bisa dirasakan pada tulang belakang.

(Foto: bellybelly)