Beberapa waktu yang lalu dunia maya dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki ketertarikan seksual pada orang lain yang dibalut dengan kain jarik.

Pelaku yang disebut bernama Gilang tersebut kerap meminta korbannya membungkus diri menggunakan kain jarik dengan kedok untuk membantunya menyelesaikan riset.

Diduga bahwa riset membungkus diri dengan menggunakan kain jarik tersebut merupakan fetish yang dimiliki oleh Gilang. Mengejutkannya lagi, korbannya ternyata sudah cukup banyak dan tidak hanya satu atau dua orang saja.

Meski demikian, masih banyak orang yang belum mengerti atau memahami apa yang dimaksud dengan fetish.

Fetish adalah perilaku seksual yang menyimpang atau tidak seperti pada umumnya. Seperti misalnya memiliki ketertarikan seksual pada bagian tubuh tertentu yang mungkin tidak lazim seperti kaki atau ketiak, bisa juga pada benda seperti pakaian dalam wanita, dan lain sebagainya.

Istilah fetish berasal dari kata Portugis feitico, yang berarti daya tarik obsesif. Ini berarti perilaku yang membangkitkan gairah seksual baik pada anggota tubuh atau benda.

Tidak banyak penelitian di luar sana tentang fetisisme, tetapi Greatist Expert dan terapis seks Dr. Ian Kerner berpikir bahwa masalah ini kebanyakan dialami para pria. Sangat sedikit wanita yang mengalami masalah ini, dan umumnya didominasi para pria.

Tidak banyak yang membahas mengapa fetish bisa terjadi pada seseorang. Beberapa ahli mengatakan bahwa ini bisa terjadi akibat trauma masa kanak-kanak yang memberikan sumber kenyamanan setelah kejadian yang mengganggu.

Beberapa ahli menganggap bahwa fetish bukan merupakan masalah dan menjadi variasi seksual. Hanya saja beberapa lainnya berpendapat bahwa fetish merupakan masalah jika merugikan atau bahkan membahayakan orang lain.

Dr. Ian Kerner, yang merupakan seorang ahli terapis seksual menyarankan untuk segera melakukan konseling bagi mereka yang mengalami masalah fetish. Sehingga kondisi tersebut bisa perlahan-lahan disembuhkan.

(Foto: 123rf)